Selasa, Juni 07, 2011

Pertolongan Pertama pada Orang Pingsan

Posted by tuslia on 6/07/2011 11:25:00 PM with No comments
Setelah ngasih info tentang kebiasaan gue pingsan dalam tulisan  Hobi Pingsan? Kenali Tanda-tandanya dan Ucapkan "Selamat Tinggal Jatuh" (sebaiknya baca tulisan pertama dulu baru tulisan ini) berdasarkan pengalaman pingsan semenjak SD, sekarang gue mau ngasih info tentang pertolongan pertama pada orang pingsan (berdasarkan pengalaman juga nih). Info ini gue dapet ketika gue jadi tim kesehatan dalam ospek fakultas. Sebelum mengemban tugas sebagai tim kesehatan, tentunya kami, gue dan lainnya yang tergabung dalam tim, mengikuti pelatihan kesehatan di Fakultas Ilmu Keperawatan UI.



Nggak semua teori yang gue inget sih, tapi di pelatihan itu cuma dikasih tau menangani masalah kesehatan ringan yang terbiasa terjadi di ospek. Paling banter asma, pingsan, dan kram. Nah, yang paling gue ingat itu pingsan. Secara dulu, gue orangnya sering mengalami tanda-tanda pingsan. haha (#eh bangga)
Ketika pingsan, seseorang membutuhkan oksigen lebih. Jadi, kalau ada salah satu teman kamu yang pingsan jangan langsung mengerubunginya. Itu akan membuat dia sesak. Ada baiknya, beri udara padanya, kalau memang tempat itu tempat umum, sebaiknya pindahkan orang itu ke pinggiran atau ke sebuah ruangan yang lebih nyaman. Sekali lagi, jangan berkerubung di sekitarnya.

Nah, setelah orang pingsan itu dipindahkan, langsung kendurkan semua pakaiannya. Bukan dilepas ya, tapi dikendurkan (kalau dilepas sih kesempatan, apalagi kalau yang pingsan itu cewe, untung banget cowo yang ngeliat -____-). Maksudnya dikendurkan bagaimana? Jika baju atasannya memiliki kancing yang agak mencekik leher, sebaiknya dibuka hingga lehernya tidak tercekik (tapi kancingnya jangan dibuka semua. Gila aja!). Jika orang itu menggunakan dasi atau syal, lepaskan. Kemudian, lepaskan juga ikat pinggang, kaitan celana atau rok agar pernapasannya lebih terasa lega. Pokoknya semua pakaian dikendurkan untuk melegakan pernapasan (cek kancing pergelangan tangan, kalau perlu kipasi orang tersebut). Jika dia memakai sepatu dan kaos kaki, itu semua juga harus dilepas.

Setelah itu, beri wewangian di depan hidungnya (entah minyak wangi, minyak kayu putih, minyak angin, pokoknya yang berbau tajam dan menyengat). Sodorkan mewangian tersebut tepat di depan hidung bukan dioleskan atau dituang melainkan hanya diberi aroma, jadi ujung botol yang terbuka didekatkan ke hidung.

Biasanya, jika penyebab pingsan hanya karena kepanasan atau kecapean, ketika diberi mewangian di hidung, dia akan mengernyitkan kening dan akhirnya setengah sadar. Ini berdasarkan pengalaman gue pingsan. Walaupun gue nggak alergi sama wewangian balsem, minyak angin, minyak kayu putih, dan minyak kayu putih, ketika gue pingsan, wewangian tersebut terasa menyengat dan bikin kaget, jadinya gue terbangun dan semakin lama semakin sadarn total. Makanya gue bisa membedakan orang yang pura-pura pingsan dan pingsan beneran. Kalau dikasih wewangian tapi dia nggak bereaksi padahal pingsannya cuma karena darah rendah, berarti dia pura-pura dan gue sangat nggak respect sama orang kayak gitu. Biasanya untuk selanjutnya, gue cuek kalau dia pingsan lagi. Itu tandanya dia cuma mencari perhatian, minta dikasihani, atau menghindari sesuatu. (#curcooool)

Oke balik lagi pada pembahasan. Setelah dia sudah bangun, kasih yang manis-manis padanya agar darah rendahnya bisa naik. Biasanya paling mudah dicari minuman teh manis hangat. Ini salah satu kenikmatan pingsan, dapet minum gratis, selain menyusahkan orang tentunya. wkwkwk

Nah, itulah yang dapat dilakukan oleh orang awam untuk pertolongan pertama orang pingsan. Yah gue cuma kasih info aja, soalnya seringnya kalau ada yang pingsan, pasti ada orang yang lebih tua dari kita, jadi pastinya mereka yang lebih berperan. Paling gue beli minum atau ngasih saran agar dilepas atau nyuruh temen-temen lain menjauh agar nggak mengerubungi orang yang pingsan. :D

Oia, gue mau sedikit cerita tentang masa lalu pas gue SD. Jadi, waktu itu, gue kelas VI, gue pernah pingsan dengan posisi jatuh ke belakang, kaki kanan lurus, kaki kiri tertekuk ke atas, jadi rok gue terbuka. Nah, saat itu gue nggak pakai celana ketat (zaman dulu bentuknya celana  pendek dengan bahan nylon dan ketat, panjangnya sepaha, nggak melebihi rok deh). Jadi, pas gue diangkat sama guru pun, rok gue melambai ke bawah dan karena gue nggak pake celana ketat, akhirnya terlihatlah paha ke atas tanpa disensor. Alhasil, teman-teman gue, baik cowo maupun cewe bisa melihat langsung ke CD. Sumpah gue malu, apalagi teman-teman gue yang cowo sempat ngeledekin gue akan hal itu. Dengan cool, gue bilang, "Nggak kok, gue pakai celana ketat," tentunya dengan ekspresi meyakinkan agar bohongnya dipercaya supaya nggak malu.

Terus ada lagi, pas SD kelas VI juga, dulu tuh gue agak tomboy, jadinya nggak suka pakai kaos kutang atau miniset (sebutan bra untuk anak-anak yang belum haid). Entah kenapa, terasa gerah dan gatel aja kalau pakai itu. Apalagi pas kelas VI, gue kan belum menstruasi, jadi pertumbuhan bagian atas belum terlalu kentara, walaupun sudah terlihat. Nah, pas gue pingsan, gue dibawa ke ruang guru. Yang menangani itu guru cowo, terus dia melakukan pertolongan pertama dengan membuka dasi dan kancing. Gue setengah sadar, pas dia mulai buka tiga kancing, gue udah ketakutan aja tapi gue nggak bisa berontak karena masih lemas. Eh mungkin karena menyadari gue nggak pakai kaus kutang atau miniset, tuh guru ngancingin kancing ketiga gue kembali. haha

Ada lagi, pas gue kelas 1 SMP, gue kan pingsan, terus digotong (yup, bukan satu orang tapi empat orang yang ngangkat gue, makanya gue bilang gotong. haha). Nah, sampai di UKS, dasi, kancing, ikat pinggang, kaitan rok, semuanya seperti pertolongan pertama. Sampailah pada bagian sepatu dicopot.... Eng Ing Eng.... Lagi-lagi gue merasa khawatir, tapi nggak berdaya karena pascapingsan itu sangat lemas. Khawatir kenapa? Karena kaos kaki gue boloooong, bagian tumit dan jempol. wkwkwkwk Malu bangeeeet. Kalau inget ini gue ngakak. Sumpaaaah.... (blushing). Yah, saat itu emang nasib sial, gue lagi pakai kaos kaki yang bolong karena yang lain kotor, itu hari sabtu soalnya, sore, lagi upacara penurunan bendera, kan kelas 1 masuk siang (bahkan, tanpa matahari gue bisa pingsan, haha).

Nah, dari ketiga pengalaman gue itu, di sini mau gue tekankan, untuk kalian yang mudah pingsan, jangan lupa pakai daleman atas bawah dan pakai kaos kaki yang nggak bolong. haha info memalukan....

Btw, ini tulisan berdasarkan pengalaman lho, bukan karena gue seorang ahli yang mempelajari dunia kesehatan di lembaga resmi. Jadi, info ini hanya berdasarkan kesotoyan dan analisis pribadi. haha 


Sip, segitu aja info dari gue. Sekadar berbagi pengalaman dan pelajaran. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima komentar... :)
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar