Kamis, Desember 22, 2011

Mitos Cinta dalam Persahabatan Lawan Jenis

Posted by tuslia on 12/22/2011 01:57:00 PM with 6 comments

Sebelumnya, topik ini pernah saya bahas di twitter dan diberi hastag persahabatan (#persahabatan) dan di blog ini akan saya narasikan. Mengapa? Jumlah 140 karakter itu sangat terbatas bagi saya yang suka menjelaskan secara detail. haha Bahkan, kalau ada tugas kuliah membuat sebuah cerpen, saya bisa membuatnya hingga 10 halaman jika dosen tidak membataskan maksimal 4 halaman :p.

Hmm, masuk ke topik deh ya daripada jadi lanjut ngomong keluar konteks.... 

Dulu, saya pernah membentuk sebuah keluarga, bukan keluarga yang berdasarkan pernikahan kemudian punya anak (tentu aja bukan, saya belum menikah ya, catet!).  Jadi, ini keluarga-keluargaan, mengerti kan makna dari mobil-mobilan? Yah, kurang lebih makna keluarga-keluargaan sama deh dengan imbuhan -an dalam mobil-mobilan (ah, kebiasaan deh jelasin ngalor ngidul, ampun kakak, yuk capcus lanjut). Nah, keluarga tersebut bermula karena organisasi yang mengharuskan kami ke Yogyakarta selama seminggu. Selain saya, ada Juned dan Hanum sebagai delegasi BEM FIB UI.

Selama seminggu, banyak yang kami lewati, entah kocak-kocakan bareng, seru-seruan, bahkan kayaknya paling rame sendiri dibanding delegasi universitas lainnya. Acara tersebut isinya rapat, rapat, dan rapat mulai pagi, siang, dan malam. Bodohnya, si Juned, udah tau kondisi badan nggak fit karena kurang tidur, eh dia keliling Yogyakarta naik motor tanpa mengenakan jaket, jelaslah dia masuk angin. Hal hasil, sayalah yang repot. Hanum melihat itu sebagai perhatian orangtua ke anaknya, secara usia Juned 2 tahun lebih muda dari saya dan saya lebih terlihat tante-tante (okey! Sebelum dihina, ngaku sendiri).

Jadilah, saya ini adalah nyokapnya Juned, sedangkan Hanum adalah teman bermainnya Juned karena sifatnya yang sama kekanakanya dengan Juned sehingga mau tidak mau saya menyebut Hanum sebagai keponakan. Entah dari mana asal muasal Hanum bisa jadi keponakan padahal jelas-jelas usia saya dan Hanum sama (sebegitutuanyakah tampang saya dibanding lainnya? #frustrasi #bunuhdiri #ahdrama). Singkatnya, sepulang dari Yogya, kami bertiga jadi semakin dekat, ke mana-mana bertiga, nonton, makan, nongkrong, selalu bertiga. Nah, bisa disebut persahabatan kan kalau begitu.

Jadi, bagi yang belum engeh, kami bertiga berbeda jenis kelamin lho, saya tentu saja perempuan, Juned laki-laki, Hanum? Hmm, apa ya??? haha Dia perempuan juga kok Nah, ada yang bilang kalau dalam persahabatan lawan jenis itu biasanya berujung dengan jadian. Ada yang bilang juga akan timbul cinta segitiga.

Nah, kami bertiga sempat bahas hal itu, awalnya kami menjadikan hal itu sebagai bahan lelucon karena mengingat usia Juned lebih muda dari kami (saya dan Hanum). Saya dan Hanum pun sempat menyetujui bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

Dengan bangga, saya bilang kepada semua orang yang meragukan persahabatan kami bahwa Persahabatan Lawan Jenis yang (biasanya) diakhiri dengan jadian akan kami jadikan mitos belaka. Lebih tepatnya, tidak akan terjadi di antara persahabatan kami bertiga deh.

Berbulan-bulan semenjak kepulangan dari Yogya, persahabatan kami semakin dekat, sampai suatu ketika saya  menjalin hubungan dengan salah satu pria, saya masih dekat dengan mereka. Hal tersebut adalah salah satu pembuktian bahwa kami tetap menjalin persahabatan. Tinggal Hanum dan Juned yang mencari pacar sehingga mitos itu dapat kami pecahkan.
Namun ternyata saya salah.

Justru, setelah saya jadian dengan pria lain, Juned dan Hanum semakin dekat. Terkadang mereka jalan berdua, sedangkan saya sering tidak bisa ikut karena memang rumah saya jauh dari Depok. Nah, saat kami kembali jalan bertiga itulah, saya melihat ada yang janggal dengan sikap Juned terhadap Hanum, seperti ada perasaan lain (sorry, pengalaman jadi mak comblang sejak SMA dan membuat cerpen cinta jadi sering memperhatikan gelagat seseorang kemudian dihubungakn dengan perasaannya. haha). Intinya, saya menyimpulkan bahwa Juned menyukai Hanum bukan hanya sekadar kakak, melainkan suka kepada lawan jenis.

Saya sempat menyampaikan kesimpulan itu kepada Hanum dan Hanum menjawab bahwa dia hanya menganggap Juned sebagai adik (awalnya). Eh ternyata namanya juga perasaan, dapat berubah, jangankan hitungan harian, detik aja bisa. Ya sudah, mereka pun jadian, saya nggak bisa protes.

Saat itu, kalau mau dikatakan egois, mungkin egois. Saya merasa sedih dan kecewa karena persahabatan kami kalah dengan mitos. Pembuktian saya akan persahabatan lawan jenis tanpa adanya "rasa" ternyata gagal. Sempat beberapa kali saya menyindir mereka karena hal ini, tapi ya dasar karena sifat mereka kayak anak kecil ya nggak mempan, haha Ya sudah, nggak mungkin juga saya melarang mereka pacaran kan. Sama halnya jika mereka meminta saya putus dengan pacar saya saja itu sih :p.

Namun, setelah itu saya masih yakin, entah siapa dan di mana, pasti ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang berakhir tanpa adanya "rasa".

Sampai suatu hari, dimulailah persahabatan saya dengan Fitri, Setiawan, dan Sandi: dua laki-laki dan dua perempuan. Kalau melihat jumlah dan jenis kelamin, rasanya pas dijadikan dua pasang. Tapi jangan salah, kami berempat sudah mempunyai pasangan masing-masing lho :D. Awal mula persahabatan dapat dibaca pada tulisan Dari Tangkuban Perahu Sampai Restoran Cepat Saji. Saat itu, Sandi belum punya pacar, baru belakangan ini dia akhirnya jadian setelah 2 tahun jomblo. Ups... :p

Ketika kami mulai bersahabat, dalam diri saya mulai ada rasa semangat. Ini bisa sebagai pembuktian dan melawan mitos persahabatan lawan jenis yang berujung ada rasa itu. Saya optimis, kali ini, persahabatan ini tidak akan berakhir dengan jadian. Kami mempunyai sifat yang berbeda dan tipe pasangan idaman yang berbeda, bahkan Fitri dan Setiawan masing-masing telah menjalin hubungan bertahun-tahun dengan pacarnya. Jadi, kemungkinan putusnya sangat tipis deh. Amin ...

Nah, memang sempat ada perasaan cemburu dari pasangan masing-masing. Mulai dari larangan berkumpul bahkan sampai dibahas dan akhirnya membuat mereka putus (sementara, soalnya nggak lama balikan :p). Namun, masing-masing dari kami mencoba menjelaskan tipe hubungan seperti apa yang kami jalin. Yah, semoga mereka dapat menerima persahabatan ini.

Semoga tidak ada lagi curiga, cemburu, maupun larangan ketika kami berkumpul. Kami hanya ingin bersahabat kok tidak lebih. Namun, jika memang kami terlalu sering bersama dan terlalu akrab, satu hal yang pasti, kami tidak akan menyalahgunakan kepercayaan orang-orang yang menyayangi kami :).

Lalu, bagaimana persahabatan antara saya, Hanum, dan Juned? Masih kok tapi ya gitu, mereka jauh lebih sering jalan bersama secara waktu kosong kam berbeda dan rumah saya berjauhan dengan mereka T.T.

Untuk Hanum dan Juned, tulisan ini tidak bermaksud men-judge kalian lho, hanya kembali menceritakan kisah persahabatan kita dulu. Tulisan ini hanya untuk menjelaskan dan insyaAllah memastikan bahwa persahabatan antara saya, Fitri, Setiawan, dan Sandi murni persahabatan, tidak ada perasaan di baliknya :D.
Categories:

6 komentar:

  1. Heeeyyy..itu akuuuuu.....
    kamu membuat tokohnya menjadi nyata. Aku hidup. yeey, aku hidup. *loh #abaikan
    Wah diriku rindu kita jalan bersama. rindu sekali. Mengulang masa-masa itu memang mustahil, tapi bukan hal yang mustahil kita kembali nongkrong bertigaan.

    BalasHapus
  2. Iyaaa, itu kamu bersama pacarmu... #halah haha... :p
    Iya kapan ya bareng2 lagi secara kalian berdua di Tebet, aku di sini ... :( Setiap ngajak jalan daerah sana sih? Aku mana mungkin berani seorang diri ke sana...

    BalasHapus
  3. Siapa bilang aku selalu mengajak di daerah sini...Ayo kita main main lagi. Kamu yang menentukan. Bagaimana jika kita kota wisata?

    BalasHapus
  4. Iya mau, tapi baik motor? Kalo nggak ada abang ojek aku ga mau, haha Sedangkan abang ojeknya aja belum tau nih jadi ke Jakarta apa ga. hoho
    Kamu libur cuma Sabtu dan Minggu sih yaaa... sedangkan kalo hari biasa, ga libur kerja, aku cuma libur hari Minggu... huhu Kita lanjut di Gtalk aja mengenai ke kota tuanya.. okeoke

    BalasHapus
  5. salam jumpa Lia :)
    sekarang aktif jadi blogger neh..Bagus.

    BalasHapus
  6. Portal investasi ini kak caesar ya... haha
    sip deh kakaaak...

    BalasHapus