Sabtu, Juni 22, 2013

[Resensi Novel] Take a Bow by Elizabeth Eulberg

Posted by tuslia on 6/22/2013 12:11:00 PM with No comments

Penulis: Elizabeth Eulberg
Penerjemah: Mery Riansyah
Penyunting: Dila Maretihaq Sari
Cover: Fahmi Ilmansyah
Penerbit: Bentang Belia
ISBN: 978-602-9397-42-0
Cetakan pertama, September 2012
Tebal Buku: 315 halaman
Harga: 49k di TMBookStore, Detos (disc 11%)


Cover Belakang
Aku sayang sama kamu, seperti aku menyayangi dia.
Kenapa kalian nggak pernah bisa akur saja?
Selalu saja bertengkar, saling menuduh, keras kepala.
Sama-sama melindungiku, sama-sama menginginkanku selalu ada.
Aku bingung mana di antara kalian yang benar-benar harus kupercaya.
Kalian berdua sangat berarti buatku.
Kalian tidak untuk dipilih.
Izinkan aku tetap bisa bersama kamu dan kamu, selamanya ….
Akhirnya.... selesai juga. Tau juga endingnya. Huwaaah... bagus ceritanya, inspiratif! Jika kita menjalani apa yang kita sukai, hal itu pasti terpancar dari diri. Kita lebih bersinar!

Bisa jadi pelajaran juga nih bagi para orangtua atau anak yang nggak tau keinginannya apa. Misal, pilih jurusan kuliah karena disuruh orangtua atau hanya mengejar prestige, pasti kuliah itu nantinya cuma jadi beban. Malah ngerepotin diri sendiri. Yah, kurang lebih buku ini menggambarkan itu.

Terus, hati-hati memilih teman... Awalnya saya suka banget sama tokoh Sophie yang sangat optimis... Eh ternyata, saking optimisnya malah jadi bumerang, menghalalkan segala cara, termasuk memanfaatkan orang lain. Kasian Emme... Kalau Carter sih dia tau dimanfaatkan, tapi Carter memosisikan dirinya memanfaatkan Sophie juga. he-he cerdas!

Tapi, endingnya sangat adil sih. Setidaknya, buku ini juga mengajarkan "siapa yang benar, dia yang menang" serta sikap jujur dan tulus sangat berpengaruh untuk akhir yang membahagiakan. Emme... semoga masih banyak manusia yang mempunyai sifat jujur dan tulus seperti dirinya ini.

Dari segi penulisan, jujur beberapa bagian agak bingung dengan pergantian alur. Awalnya masa sekarang, tiba-tiba paragraf selanjutnya sedang teringat masa lalu, lalu kembali lagi ke masa sekarang tanpa aba-aba. Jadi seolah-olah dipermainkan dengan alur penceritaan si penulis.

Oh iya, kenapa bagian si Carter penulisan dialognya berbeda? Atau karena dia seorang aktor jadi penulisan dialognya seperti naskah drama? Ah tapi kalau misal tujuannya seperti itu jadi aneh sendiri karena bagian cerita Emme, Sophie, dan Ethan cara penceritaan sama dan wajar, hanya Carter yang berbeda. Seakan-akan Carter menjadi tokoh yang diunggulkan, padahal kan Emme tokoh yang paling disorot.

Hmm, terakhir... cowok kayak Ethan itu cari di mana sih? Dari deskripsinya sempurna banget, komposer, ganteng, tinggi, bisa semua alat musik, vokalis. Mau dooong... *dijitak pacar yang nggak bisa main alat musik & nyanyi* :))
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar