Kamis, Januari 28, 2021

Review Drama Start-Up: Kamu Tim Siapa? Nam Do-san atau Han Ji-Pyeong? (Berisi SPOILER)

Posted by tuslia on 1/28/2021 12:00:00 PM with No comments


Judul: Start-Up
Tanggal tayang: 17 Oktober-6 Desember 2020
Jumlah Episode: 16
Genre: Drama, Cinta
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di tvN
 
Pemeran:
Bae Suzy sebagai Seo Dal-mi
Nam Joo-hyuk sebagai Nam Do-san
Kim Seon-ho sebagai Han Ji-pyeong
Kang Han-na sebagai Won In-jae/Seo In-jae

Cerita awal mula nonton…


Jujur ya, aku nonton drakor ini bukan karena rekomendasi orang-orang yang bilang kalo drakor ini bagus. Bukan! Aku nonton drakor ini karena aku penasaran orang-orang pada rame tentang tim siapa. Tim Nam Do-san atau Han Ji-pyeong. Padahal, mengapa harus memilih satu kalau bisa dapet dua-duanya, kan? Gimana sih Bae Suzy, masa gitu aja mesti diajarin? haha

Dimulai di Ig, tiktok, twitter pada rame bahas tim-tim-an, aku yang tipe orang nungguin drakornya complete dulu baru nonton pun amat sangat bersabar untuk mulai nontonnya. Iya, aku tim drakor complete baru nonton, dibanding nonton drakor on going yang tiap minggunya nungguin satu atau dua episode di up. Alasannya? Karena aku tipe orang yang kalau penasaran tuh drakor bisa dibabat selesai dalam beberapa hari aja (kayaknya pernah dua hari pas weekend, 16 episode selesai). So, nungguin drakor ini udahan pun bikin gemes. Eh pas drakornya complete, kerjaanku lagi numpuk dengan deadline mepet dan jadwal ngajar super padet. Hehe Akhirnya, telat juga sih bikin review-nya. Ya meskipun udah selesai nonton, nyusun review ini pun maju mundur cantik karena mood nulisnya juga timbul tenggelam. Nggak percaya? Liat aja postingan ini adalah postingan pertama setelah terakhir posting review novel di tahun 2015. Sudahlah, jadi curhat.

Kesan pertama pas selesai nonton…


Drakor ini ceritanya keren. Di tiap awal episode bahkan ada tips dalam membangun perusahaan rintisan. Trus, peristiwa dalam episodenya berkaitan sama tips tersebut. Meskipun alurnya mudah ditebak, cara penyampaian yang berkaitan sama flashback-nya tuh mulus banget. Jadi, seneng nontonnya bahkan sampe menit akhir pun aku tonton karena setelah scene tiap episodenya berakhir kan ada lagu closing, nah setelah itu ada scene tambahan yang sayang untuk dilewatkan. Lagipula biar tambah ngerti juga sama ceritanya jadi kudu ditonton scene tambahan tersebut.

Start-Up ini ya sesuai judulnya. Sebuah drakor yang isinya bercerita bagaimana sebuah perusahaan rintisan berdiri. Mulai dari nyari investor, sampe hal apa yang dibutuhkan oleh perusahaan rintisan itu. Ambisi juga ternyata bagian terpenting dari majunya sebuah bisnis. Pembagian saham juga dijelasin di drakor ini. Gak cuma hal bisnisnya, drama romantisnya juga dapet. Kasih sayang, kesalahpahaman, pengorbanan, masalah keluarga juga ada. Kurang lebih ceritanya itu semacam keyakinan, usaha dan kemauan yang keras, tentunya dengan pertimbangan yang matang membuat seseorang yang tadinya orang biasa jadi orang luar biasa.

Abis ini bakal ada cerita episode 1 yang utuh. Jadi, pastinya spoiler. Kalau gak mau se-spoiler itu, mending skip aja sinopsisnya eh mending skip baca review ini deh karena isinya bener-bener banyak spoiler. Hahaha piss. Jangan hate comment ya kalau nggak suka spoiler karena di judul pun udah ditulis kalau review mengandung spoiler.

Sinopsis Episode 1


Ada subjudul “Sinopsis Episode 1” bukan berarti ada sinopsis episode 2 sampe 16 ya. Episode 1 khusus aku ceritain dan nggak boleh di-skip ketika kalian tonton karena di episode 1 ini adalah akar yang menjadi cerita keseluruhan nantinya. Kalau nggak mau spoiler, stop sampe sini aja bacanya.

Cerita dimulai dari Dal-mi dewasa yang mendatangi sebuah seminar tentang bisnis yang nara sumbernya itu adalah kakak kandungnya yang udah lama terpisah, In-jae, bahkan ganti marga dari Seo menjadi Won. Ketika mendatangi seminar tersebut, dia sempat bertanya kepada In-jae, “Kau pernah membuat keputusan egois?” In-jae menjawab pernah.




Setelah itu, diceritakan scene flashback masa kecil mereka. Ketika kecil, mereka masih bersama, tetapi ayah dan ibunya selalu bertengkar perihal pekerjaan ayahnya yang gajinya tidak seberapa. Ayah mereka sebenarnya ingin membuat perusahaan rintisan (start-up), tetapi dilarang oleh istrinya karena takut tidak bisa menghidupi biaya sehari-hari. Pada akhirnya, orang tua mereka bercerai, Dal-mi ikut ayahnya, In-jae ikut ibunya dan berganti marga karena ibunya menikah lagi dengan seseorang yang kaya raya. In-jae pun keluar negeri bersama ibunya dan ayah tirinya, sedangkan Dal-mi bersama ayahnya hidup kekurangan. Ia merasa terpuruk karena sebenarnya, kakaknya itu adalah teman satu-satunya yang ia miliki.

Di sisi lain, ada Han Ji-pyeong, seorang anak yatim piatu tapi karena usianya sudah 18 tahun, dia pun harus keluar dari panti asuhan. Ketika bingung mencari tempat tinggal dengan deposit yang rendah, dia bertemu dengan neneknya si Dal-mi. Nenek si Dal-mi itu menawarkan toko corndog-nya sebagai tempat tinggal buat Ji-pyeong karena memang di malam hari tidak ada yang tidur di sana. Ketika pagi harinya, neneknya teringat bahwa di tokonya itu ada uang hasil jualan. Neneknya segera datang ke toko dan lega karena uang tersebut masih ada dalam kaleng. Ternyata, Ji-pyeong anak yang jujur. Ji-pyeong menyarankan nenek si Dal-mi untuk menabungkan uangnya di bank. Atas petunjuk Ji-Pyeong, neneknya pun membuat akun di sebuah bank. Nenek Dal-mi meminta Ji-Pyeong memegang tabungan tersebut. Lalu, karena Ji-Pyeong pernah memenangkan perlombaan simulasi investasi, dia pun menginvestasikan tabungan si nenek tanpa sepengatahuan nenek si Dal-mi. Ji-pyeong menggunakan data nenek Dal-mi karena untuk usianya yang 18 tahun, dia belum bisa membuat tabungan di bank dan berinvestasi sungguhan.

Di lain pihak, Dal-mi yang merasa terpuruk sepeninggal kakaknya, In-jae pun mendapat perhatian si nenek. Nenek yang kasian dengan Dal-mi meminta Ji-pyeong untuk menulis surat agar Dal-mi tidak kesepian. Akhirnya, Ji-pyeong menulis surat atas nama Nam Do-san karena saat itu nama Nam Do-san sedang masuk ke dalam berita, televisi maupun surat kabar sebagai anak jenius yang memenangkan olimpiade MTK termuda. Surat menyurat antar mereka pun terjadi tanpa Dal-mi tau bahwa Ji-pyeong lah yang menulis surat tersebut.



Suatu hari, ketika ayah Dal-mi ingin mempresentasikan aplikasi buatannya kepada seorang investor, ia mengalami kecelakaan, yaitu ditabrak mobil. Namun, karena tekatnya, ia tetap melanjutkan perjalanan dengan kening dan hidung yang berdarah. Persentasi lancar, ia pun mendapat investor (yang kelak diceritakan sebagai pemilik Sandbox). Namun, sayangnya, dalam perjalanan pulang, ayah Dal-mi meninggal karena cedera kecelakaan sebelumnya itu.

Beberapa waktu lewat, diceritakan pula dalam episode 1 bahwa Ji-Pyeong berhasil melipatgandakan uang nenek Dal-mi dengan berinvestasi. Sempat ada kesalahpahaman antara Ji-Pyeong dan nenek Dal-mi yang pada akhirnya berujung Ji-Pyeong pergi ke kota lain untuk berkuliah di sana. Namun, sebelumnya, kesalahpahaman itu selesai karena ternyata nenek Dal-mi memberikan semua uang lebih dari investasi tersebut kepada Ji-Pyeong, nenek Dal-mi pun berpesan, “Berjanjilah Ji-pyeong, jangan hubungi aku jika kamu sukses. Jangan hubungi aku setelah kau kaya, menikah, dan hidupmu baik. Aku tak mau merasa iri. Namun, hubungi aku jika kau susah. Datanglah lagi, jika kau tak punya tempat berlindung. Jangan kesusahan sendiri. Kembalilah.” Setelah itu, Ji-pyeong pergi dan nggak ada kabar sama sekali. Bahkan, surat menyurat antara Ji-pyeong dan Dal-mi pun terputus.

Dari episode 1, dapat diketahui bahwa Ji-pyeong sudah sukses dengan bakatnya berinvestasi dan bekerja di Sandbox. Dal-mi tinggal bersama neneknya dan bekerja sebagai tim promosi sebuah merek dagang minuman dan makanan yang punya beberapa cabang kecil. Dia masih jadi pegawai kontrak. Ketika Dal-mi bertemu dengan kakaknya, In-jae, ia ingin membuktikan bahwa pilihannya ikut dengan ayahnya itu benar. Bahwa In-jae yang seharusnya menyesal. Namun, In-jae yang melihat bahwa adiknya hanya membual, ia pun mengundang Dal-mi untuk datang ke sebuah event di mana para pengusaha berkumpul untuk menunjukkan kesuksesan Dal-mi tersebut. Dal-mi yang sudah emosi karena kesombongan In-jae pun berjanji bahwa dia akan event tersebut bersama Nam Do-san. Padahal, dia sendiri nggak tau di mana Nam Do-san berada.


Episode lainnya…


Yah, itu bener-bener isi episode 1 full. Susah juga mau ambil garis besarnya karena emang episode itu akar atau asal mula semua cerita keseluruhan di drakor Start-up ini. So, meskipun episode 1 ini memang flashback dan ada latar zaman dulunya sehingga agak membuat mata bosan, jadi sabar-sabarin aja. Bener-bener bagus dan menyentuh. Apalagi ikatan Ji-pyeong dan neneknya si Dal-mi, bisa berurai air mata saking kuatnya emosi mereka.

Setelah episode 1 lewat, episode selanjutnya ya perihal pembuktian Dal-mi kepada kakaknya bahwa dia bisa lebih sukses daripada kakaknya. Lalu, pertemuan Ji-pyeong dan neneknya si Dal-mi setelah sekian lama. Atas membayar jasa kepada si nenek, Ji-pyeong pun mencari Do-san asli untuk berpura-pura jadi Do-san yang berkirim surat dengan Dal-mi ketika kecil. Ya sebenarnya sudah terlihat alur ceritanya bakal seperti apa. Do-san berpura-pura menjadi teman surat-menyurat Dal-mi, sedangkan Ji-pyeong berpura-pura tidak peduli.


Ada beberapa kisah yang membawa mereka ke Sandbox. Sebuah perusahaan yang memberikan investasi kepada perusahaan Start-up. Tiap tahunnya, Sandbox mengadakan event untuk memilih beberapa CEO dan pengembang untuk diberikan modal. Dalam waktu 3 bulan, jika modal habis tanpa mendapat investor, perusahaan tersebut harus meninggalkan Sandbox. Namun jika berhasil mendapat investor, perusahaan tersebut masih bisa menggunakan fasilitas di Sandbox. Di situlah dimulai diceritakan Dal-mi sebagai CEO dari Samsan Tech (salah satu pengembangnya adalah Do-san). Perusahaan Dal-mi bersaing dengan perusahaan yang dipimpin oleh kakaknya, In-jae, yang lebih berpengalaman sebagai CEO.

Cerita persaingan antara Dal-mi dan In-jae berlanjut. Cerita cinta antara Dal-mi, Do-san, dan Ji-pyeong pun berkembang. Siapakah yang menang antara Dal-mi dan In-jae? Nggak ada yang menang karena pada akhirnya mereka bersatu, kembali menjadi saudara dan saling mengerti.

Siapakah yang akhirnya dipilih oleh Dal-mi? Nah, untuk hal ini, perlu dibahas dari sudut pandang aku dulu yaaa…

Aku tim siapa?

Aku tim Han Ji-Pyeong. Yuhuuu...

Nggak sengaja sebenarnya. Bisa dibilang subjektif nggak yaa…

Berawal aku tuh salah paham karena ngira dia (Han Ji-Pyeong) itu sebagai male lead. Ya gimana gak salah paham? Di episode 1 udah nguras air mata karena menceritakan hubungan antara Ji-Pyeong dan neneknya si Dal-Mi (Choi Won-deok yang diperankan oleh Kim Hae-sook). Bener-bener ngena banget setiap ada scene mereka. Parah, chemistry keduanya tuh hidup banget. Bener-bener bikin kesel, salah paham, bahkan pas mereka nangis, ikutan nangis.



Nah, Ji-Pyeong juga wataknya antara peduli dan gak peduli, terlihat jutek padahal peduli dan perasa. Udah terlanjur jatuh cinta sama wataknya. Trus, aktingnya juga bagus. Jadilah, aku terlanjur tim Han Ji-Pyeong sejak episode 1. Soalnya, aku tuh nonton drakor ini karena perihal di awal, penasaran masalah tim-tim-an itu. Kecuali kalo drakor lama, trus aku lagi butuh drama yang seru ditonton, baru deh cari tau dulu ceritanya kayak apa. Nah, pas nonton Start Up karena termasuk drakor baru, ya udah nonton tanpa cari tau. Jadi, udah terlanjur jatuh cinta sama Ji-Pyeong tanpa tau kalo dia ternyata second male yang pastinya bakal jadi sad boy.

Nah, pas muncul Do-San asli, baru deh aku kebayang gimana nanti ceritanya dan ending-nya. Baru deh engeh kalo Do-san ini adalah male lead yang pastinya bakal dia yang dipilih sama Dal-mi. Tapi entah kenapa pengen banget Dal-Mi jadinya sama Ji-pyeong. hahaha Ya mungkin karena di awal udah dapet chemistry antara Ji-pyeong dan nenek si Dal-Mi itu. Eh berarti cocokan Ji-pyeong sama nenek Dal-mi dibanding sama Dal-mi. haha

Ya ini pendapat pribadi sih. Ji-pyeong ini husband material banget: bijak, berjiwa besar, rela berkorban (perasaan), nggak culas, dalam bersaing juga sehat banget, trus nggak lupa sama jasa orang lain. Pas dia dapet scene nangis, aku ikut nangis kayak orang yang tau banget apa yang dia rasain. Keren euy aktingnya. Selain itu, aku jadi tim Han Ji-pyeong ya karena aktingnya Kim Seo Ho (Ji-pyeong), menurutku, emang lebih bagus aja dibanding Nam Jo Hyuk (Do-san). Yak, akting Nam Jo Hyuk kurang menjiwai di sini. Masih keliatan anak SMA banget. Apalagi di awal, penampilan Do-san dewasa tuh kucel banget karena diceritakan dia pengangguran alias ada usaha Start-Up tapi belum dapet investor.


Nam Do-san sebelum berpura-pura sebagai Nam Do-san dalam surat


Cuma emang gak dapat dipungkiri ya, dari segi cerita ya emang ending-nya lebih cocok Dal-mi sama Do-san (mainstream-nya drama romantis lah). Berjuang sama-sama dari nol. Meskipun awalnya dianggap remeh, dia bisa ngebuktiin kalau dia mampu. Ya dari segi penampilan juga Dal-Mi lebih cocok sama Do-san, sama-sama terlihat muda dan agak kekanakan. Kalau Ji-pyeong kan aura dewasa dan bijaksananya dapet banget. Kalau misal dikategorikan, Do-san cocok dijadikan pacar, Ji-pyeong cocok dijadikan suami.


Scene ketika Ji-pyeong pertama kali melihat Do-san setelah kembali dari Amerika


Trus, kalau dilihat sebenarnya gantengan Ji-pyeong dibanding Do-san. Terlihat dari gaya rambut dan berpakaian. Mungkin karena saat itu Do-san masih merintis kali ya, jadinya memang sengaja didandanin kayak gitu biar keliatan belum suksesnya. Terbukti sih pas balik dari San Fransisco, gayanya beda banget. Udah terlihat sukses. Rambut dan pakaiannya berubah drastis. Kegantengannya meningkat sekian persen ya meski Ji-pyeong tetap terlihat lebih maskulin. Do-san imut, Ji-pyeong maskulin. Gitu aja deh. Hehe

Oh iya, akting Bae Suzy di sini agak kurang. Emang sih dia cantik, tapi kan dia di awal cerita memerankan sosok gadis lulusan SMA yang bekerja kontrak sehingga gajinya gak seberapa, tapi kok outfit dan dandanannya gak nunjukin itu. Make-up nya terlalu bisnis woman yang sukses. Hal yang nunjukin dia orang biasa aja seperti dalam cerita ya di sepatunya yang mesti di spidol hitam biar gak kelihatan sobek. Trus di beberapa scene, dia pakai tas mahal yang harganya puluhan juta. Ya mungkin ini tuntutan “iklan” dalam drama kali ya jadi dia tetap harus pake make-up yang bagus dan outfit sesuai produk yang diiklankan. Jadi, kekurangannya ya di Bae Suzy ini yang penampilannya kurang realistis. Mungkin terlalu cantik kali ya. Eh tapi IU cantik, ketika dia berperan sebagai cewe miskin (Lee Ji-an) di drakor My Mister, tetep keliatan lusuh (tapi cantik natural) karena penampilannya mendukung banget. Hmm… sudahlah… hehe


Dal-mi sedang mewarnai sepatunya dengan spidol hitam

Jadi, menurutku, secara menyeluruh, Start-Up bagus di alur cerita dan naskahnya. Pengambilan gambarnya juga bagus. Soundtrack-nya juga mendukung. Pas gitu dalam pemberian backsound. Aktornya berakting sangat keren, misalnya Ji-pyeong, neneknya si Dal-mi, ibunya Dal-mi, In-jae. Bahkan, cerita sampingan seperti kisah cinta antara Jeong Sa-ha dan Lee Chul-san salah satu komedi yang bener-bener bikin ngakak. Komedi antara neneknya Dal-mi dan ibunya Dal-mi juga jadi hal yang menarik. Belum lagi antara Ji-pyeong dan Young Sill. Cuma emang kurang maksimal akting Do-san dan Dal-mi. Chemistry mereka kurang, tapi cocok pas mereka bersama. Duh, gimana tuh? Hehe Tapi tetep kok recommended banget ditonton. Bukan cerita yang ecek-ecek, seluk beluk mengenai perusahaan rintisan bener-bener dibahas di sini. Jadi, nggak cuma dapet hiburan, bisa juga dapetin pengetahuan tambahan tentang dunia bisnis. 

Oke, thanks ya udah baca review drama (korea) yang pertama di blog ini. Meskipun udah nonton ratusan drama korea dan china, selama ini reviewnya cuma di Igs atau status WA aja sih. Jadi, nggak tau deh ini bakal ada review drama lainnya apa gak di blog ini. Ya semoga mood menulis ini bakal berlanjut supaya ada review drama lainnya. hehe Btw, kalo ada ide nulis review drakor apalagi, sok atuh. Kalau bisa sih, review drakor yang lama-lama, sekiranya kalian blm tonton, trus masih sedikit yang nge-review itu drakor.

Rating 8,5/10 untuk chemistry antara Ji-pyeong dan nenek si Dal-mi