Selasa, Februari 02, 2021

Review Drama Because This Is My First Life (Berisi SPOILER)

Posted by tuslia on 2/02/2021 01:17:00 PM with No comments

Judul: Because This is My First Life/This Life is Our First
Tanggal tayang: 9 Oktober-28 November 2017
Jumlah Episode: 16
Genre: Drama romantis komedi
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di tvN

Pemeran:
Lee Min-Ki sebagai Nam Se-Hee
Jung So-Min sebagai Yoon Ji-Ho
Esom sebagai Woo Soo-Ji
Park Byung-Eun sebagai Ma Sang-Goo
Kim Ga-Eun sebagai Yang Ho-Rang
Kim Min-Suk sebagai Sim Won-Seok


Setiap review (ulasan) di blog ini berisi spoiler ya. Jadi, kalau kalian nggak suka spoiler, skip tulisan ini jangan dibaca. Jangan sampai marah-marah setelah baca ini karena kena spoiler. piss...

Kesan pertama nonton...

Ini roncom banget. Romantis dapet. Komedi apalagi. Sebenarnya dibilang komedi sih balik ke selera sih. Cuma emang efek muka datar si cowonya aja jadi lucu tiap adegan. Terus, pemain pendukungnya juga bikin cerita ngalir dan bikin aku ngakak.

Alasan tertarik nonton...

Ini drama kedua yang aku tonton untuk aktor Lee Min Ki sebagai male lead. Drama pertama dia yang aku tonton itu The Beauty Inside. Di drama TBI, dia berperan sebagai seorang cowo yang punya penyakit gak bisa ngenalin muka orang. Mukanya jadi gak ekspresif. Jadi, pas nonton drama TBI ya wajar-wajar aja sih muka dia gak ekspresif. Tapi jatohnya jadi nggak bagus aktingnya. Trus, pas lagi bahas Lee Min Ki di The Beauty Inside, ada temen yang menyarankan nonton BTIMFL ini. Eh ternyata aktingnya sama, muka flat banget. Hahaha cuma di sini akting komedi dia dapet banget. Lagi becanda tapi gak lucu lah. Serius selalu lah. Muka mengernyit mulu. Tapi itu malah bikin ngakak sih tiap scene-nya dan akting dia di sini dapet banget meskipun dengan wajah datar itu. Jadi, bisa dibilang, lebih bagus akting dia di sini dibanding di TBI.

Sinopsis inti cerita...

BTIMFL ini bermula menceritakan seorang wanita yang terlahir pada tahun 1988 (saat drama ini berlangsung, usia dia menginjak 30 tahun). Wanita itu bernama Ji-ho. Ji-ho terlahir pada keluarga yang mementingkan anak laki-laki, yaitu adiknya. Bisa dibilang bapaknya patriarki sekali. Jadi, adiknya selalu dinomorsatukan di keluarganya. Bahkan, ketika adiknya menghamili pacarnya dan menikah, rumahnya yang seharusnya ditempati Ji-ho dan adiknya itu jadi dikuasai adik dan iparnya. Ya menguasai dengan mereka sering berhubungan suami istri di rumah itu. Jadi, Ji-ho merasa terganggu dengan suara kemesraan mereka. Akhirnya, Ji-ho memutuskan untuk meninggalkan rumah itu dan mencari rumah sewaan.

Beberapa saat, Ji-Ho kebingungan dengan rumah yang bisa dia sewa. Di satu sisi dia gak punya uang buat deposito rumah yang bagus. Rumah yang murah, tapi nggak layak huni. Akhirnya, ketika dia putus asa, temennya nawarin sebuah kamar di salah satu apartemen kenalannya. Jadi, dia bakal tinggal serumah dengan seseorang. Apartemen tersebut mempunyai dua kamar. Ji-ho menyewa kamar satunya, tanpa membayar deposit. Jadi, lebih murah. Hanya saja, selama Ji-ho menyewa kamar tersebut, Ji-ho harus mengurus kucing yang punya apartemen itu dan memilah sampah, serta bersih-bersih rumah. Ji-ho pun setuju. Mereka berkomunikasi melalui pesan. Kebetulan profile pic mereka tidak menampilkan wajah.

Nah, karena ada kesalahpahaman, ternyata Ji-ho ini menyewa kamar di apartemen Nam See Hee. Seorang cowo berusia di atas 35 tahun, kalo nggak salah beda 8 tahun sama Ji-ho jadi sekitar 38 tahun. Seorang pria yang belum menikah, bahkan cenderung apatis dengan cinta. Gak mau kenal sama yang namanya romantisan, hanya peduli sama cicilan rumahnya dan kucingnya.

Awalnya, See Hee ini nggak tau kalo penyewa kamar di apartemen dia itu adalah perempuan. Begitu pun dengan Ji-ho, nggak nyangka kalo pemilik apartemen itu adalah seorang pria. Jadi, selama beberapa hari, mereka tinggal bersama tanpa ketemu satu sama lain sampai kontrak persetujuan penyewa rumah pun ditandatangani.

Suatu saat, mereka pun berpapasan dan menyadari bahwa mereka tinggal satu rumah. Awalnya kaget. Ji-ho bingung. Kalau dia meninggalkan apartemen tersebut, dia harus cari rumah lain yang tidak mungkin ada semurah itu yang tanpa deposit. Karena di Korea, untuk bisa menyewa sebuah rumah, depositnya lumayan besar. Saat itu, Ji-ho gak punya uang banyak.

See Hee pun nggak bisa ngusir gitu aja karena mencari penyewa kamar yang cocok dengannya sangat susah. Ji-ho memenuhi semua kriteria penyewa kamar yang dia mau: bisa memilah sampah, mengurus kucingnya, bahkan membersihkan rumah tersebut.

Akhirnya, mereka membuat pernikahan kontrak tanpa cinta. Hanya demi kepentingan masing-masing. Ji-ho membutuhkan rumah. See Hee membutuhkan penyewa kamar yang sesuai kriterianya. Akhirnya, mereka menikah supaya bisa tinggal bersama dengan kepentingan masing-masing tersebut. Ji-ho tetap membayar uang sewa per bulannya, meskipun sudah menjadi istri See Hee.

Ya, cerita belum berakhir, pasti taulah ya gimana kelanjutannya. Muncul saingan See-Hee, yaitu Kim Min-kyu sebagai Bok-nam. Muncul masa lalunya See Hee yang membuat dia apatis dengan cinta. Sampe mereka bercerai dan akhirnya kembali bersama. Trus, ada pula kisah para sahabat yang benar-benar menghibur, seperti pasangan Soo-ji dan Sang-Goo serta Ho-Rang dan Won-Seok. Semua punya porsi kuat dalam cerita.

 

Kelebihan drama ini...

Meskipun udah tau bagaimana ceritanya dari sinopsis di atas. Drakor ini tetep menarik untuk ditonton karena pasti masih ada hal detail lainnya yang membuat terkejut. Banyak jokes yang mesti diperhatikan ucapan dan ekspresinya. Soalnya, See Hee ini bener-bener tanpa ekspresi. Meskipun begitu, dia sering jadi sorotan kelucuan dalam drama ini karena komentar pedasnya atau jujurnya.

Trus, Jung So Min yang berperan sebagai Ji-ho ini cantik banget. Ji-ho tipe orang yang ngagetin bikin keputusan. Tipe orang yang nurutan tapi sekalinya bertindak bisa sesuatu yang nggak dikira. Jadi, pas dia memutuskan untuk menerima tawaran pernikahan itu juga hal yang mengagetkan.

Mereka cocok di drama ini meskipun keduanya nggak terlalu terkenal. Dalam artian, mereka banyak main drama, tapi nggak terlalu menonjol dramanya atau mungkin diriku saja yang nggak terlalu engeh dengan keduanya. Hehe piss

Banyak banget karakter yang menonjol di drama ini. Kayak cerita cinta kedua sahabatnya Ji-ho, temen sekantornya See Hee, keluarganya Ji-ho dan See Hee juga turut andil dalam cerita. Semua bener-bener bersatu bikin konflik yang menarik dan menciptakan adegan serius, tapi lucu. Latar belakang See Hee yang apatis tentang cinta juga akhirnya jadi bumbu di episode-episode akhir cerita mereka. Semua happy ending. Cerita cinta sahabat Jiho juga jelas. Pada akhirnya, mereka yang bermasalah dengan pernikahan malah jadi pada nikah semua.

Nonton drama ini tuh santai aja sebenernya. Nggak usah terlalu serius. Meskipun udah tau ceritanya bagaimana, tetep nikmat buat ditonton karena unsur komedi yang segar pada tiap pemainnya. Tapi semua kembali lagi ke selera sih. Suka tipe tontonan kayak gini apa nggak. Kalau sukanya kisah cinta remaja dan menye-menye, ya nggak akan cocok sama kisah cinta yang dewasa macam ini.

Kekurangan drama ini...

Kekurangannya satu, ada beberapa bagian atau scene yang narasinya terlalu banyak. Soalnya, Ji-ho ini kan penulis skenario drama. Nah, dia sering bernarasi macam panjang gitu sebagai pencerita. Sori, di bagian itu sering aku skip karena ya nggak butuh aja. Hahaha apalagi pas di episode-episode terakhir. Terlalu banyak narasi untuk berfilosofi. Padahal, penonton udah gregetan dan mempertanyakan maksudnya tindakan Ji-ho itu apa. Nah, sikap Ji-Ho di akhir-akhir episode ini juga nyeleneh sih. Kayak bukan Ji-Ho biasanya. Makanya, agak heran dengan keputusan dia. Cuma pas di ending, barulah penonton tahu alasan Ji-Ho bersikap demikian.

Rating...

Aku kasih rating 8/10 untuk komedinya.

0 komentar:

Posting Komentar