Judul: Start-Up
Tanggal tayang: 17
Oktober-6 Desember 2020
Jumlah Episode: 16
Genre: Drama,
Cinta
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di tvN
Pemeran:
Bae Suzy sebagai
Seo Dal-mi
Nam Joo-hyuk
sebagai Nam Do-san
Kim Seon-ho sebagai
Han Ji-pyeong
Kang Han-na
sebagai Won In-jae/Seo In-jae
Cerita awal mula nonton…
Jujur ya, aku nonton drakor ini bukan karena rekomendasi
orang-orang yang bilang kalo drakor ini bagus. Bukan! Aku nonton drakor ini
karena aku penasaran orang-orang pada rame tentang tim siapa. Tim Nam Do-san
atau Han Ji-pyeong. Padahal, mengapa harus memilih satu kalau bisa dapet
dua-duanya, kan? Gimana sih Bae Suzy, masa gitu aja mesti diajarin? haha
Dimulai di Ig, tiktok, twitter pada rame bahas tim-tim-an,
aku yang tipe orang nungguin drakornya complete dulu baru nonton pun
amat sangat bersabar untuk mulai nontonnya. Iya, aku tim drakor complete
baru nonton, dibanding nonton drakor on going
yang
tiap minggunya nungguin satu atau dua episode di up. Alasannya? Karena aku tipe orang yang kalau penasaran
tuh drakor bisa dibabat selesai dalam beberapa hari aja (kayaknya pernah dua
hari pas weekend, 16 episode selesai). So, nungguin drakor ini udahan
pun bikin gemes. Eh pas drakornya complete, kerjaanku lagi numpuk dengan
deadline mepet dan jadwal ngajar super padet. Hehe Akhirnya, telat juga sih bikin review-nya.
Ya meskipun udah selesai nonton, nyusun review ini pun maju mundur cantik
karena mood nulisnya juga timbul tenggelam.
Nggak percaya? Liat aja postingan ini adalah postingan pertama setelah terakhir
posting review novel di tahun 2015. Sudahlah, jadi
curhat.
Kesan pertama pas selesai nonton…
Drakor ini ceritanya keren. Di tiap awal episode bahkan
ada tips dalam membangun perusahaan rintisan. Trus, peristiwa dalam episodenya
berkaitan sama tips tersebut. Meskipun alurnya mudah ditebak, cara penyampaian
yang berkaitan sama flashback-nya tuh mulus banget. Jadi, seneng
nontonnya bahkan sampe menit akhir pun aku tonton karena setelah scene tiap
episodenya berakhir kan ada lagu closing, nah setelah itu ada scene
tambahan yang sayang untuk dilewatkan. Lagipula biar tambah ngerti juga sama
ceritanya jadi kudu ditonton scene tambahan tersebut.
Start-Up ini ya sesuai judulnya. Sebuah drakor yang
isinya bercerita bagaimana sebuah perusahaan rintisan berdiri. Mulai dari nyari
investor, sampe hal apa yang dibutuhkan oleh perusahaan rintisan itu. Ambisi
juga ternyata bagian terpenting dari majunya sebuah bisnis. Pembagian saham
juga dijelasin di drakor ini. Gak cuma hal bisnisnya, drama romantisnya juga
dapet. Kasih sayang, kesalahpahaman, pengorbanan, masalah keluarga juga
ada. Kurang lebih ceritanya itu semacam keyakinan, usaha dan kemauan yang
keras, tentunya dengan pertimbangan yang matang membuat seseorang yang tadinya
orang biasa jadi orang luar biasa.
Abis ini bakal ada cerita episode 1
yang utuh. Jadi, pastinya spoiler. Kalau gak mau se-spoiler itu,
mending skip aja sinopsisnya eh mending skip baca review ini deh karena isinya
bener-bener banyak spoiler. Hahaha piss. Jangan hate comment ya kalau
nggak suka spoiler karena di judul pun udah ditulis kalau review
mengandung spoiler.
Sinopsis Episode 1
Ada subjudul “Sinopsis Episode 1” bukan
berarti ada sinopsis episode 2 sampe 16 ya. Episode 1 khusus aku ceritain dan nggak
boleh di-skip ketika kalian tonton karena di episode 1 ini adalah akar yang
menjadi cerita keseluruhan nantinya. Kalau nggak mau spoiler, stop sampe
sini aja bacanya.
Cerita dimulai dari Dal-mi dewasa yang
mendatangi sebuah seminar tentang bisnis yang nara sumbernya itu adalah kakak kandungnya
yang udah lama terpisah, In-jae, bahkan ganti marga dari Seo menjadi Won. Ketika
mendatangi seminar tersebut, dia sempat bertanya kepada In-jae, “Kau pernah
membuat keputusan egois?” In-jae menjawab pernah.
Setelah itu, diceritakan scene flashback
masa kecil mereka. Ketika kecil, mereka masih bersama, tetapi ayah dan
ibunya selalu bertengkar perihal pekerjaan ayahnya yang gajinya tidak seberapa.
Ayah mereka sebenarnya ingin membuat perusahaan rintisan (start-up),
tetapi dilarang oleh istrinya karena takut tidak bisa menghidupi biaya
sehari-hari. Pada akhirnya, orang tua mereka bercerai, Dal-mi ikut ayahnya,
In-jae ikut ibunya dan berganti marga karena ibunya menikah lagi dengan
seseorang yang kaya raya. In-jae pun keluar negeri bersama ibunya dan ayah tirinya,
sedangkan Dal-mi bersama ayahnya hidup kekurangan. Ia merasa terpuruk karena
sebenarnya, kakaknya itu adalah teman satu-satunya yang ia miliki.
Di sisi lain, ada Han Ji-pyeong,
seorang anak yatim piatu tapi karena usianya sudah 18 tahun, dia pun harus
keluar dari panti asuhan. Ketika bingung mencari tempat tinggal dengan deposit yang
rendah, dia bertemu dengan neneknya si Dal-mi. Nenek si Dal-mi itu menawarkan toko
corndog-nya sebagai tempat tinggal buat Ji-pyeong karena memang di malam hari
tidak ada yang tidur di sana. Ketika pagi harinya, neneknya teringat bahwa di
tokonya itu ada uang hasil jualan. Neneknya segera datang ke toko dan lega
karena uang tersebut masih ada dalam kaleng. Ternyata, Ji-pyeong anak yang
jujur. Ji-pyeong menyarankan nenek si Dal-mi untuk menabungkan uangnya di bank.
Atas petunjuk Ji-Pyeong, neneknya pun membuat akun di sebuah bank. Nenek Dal-mi
meminta Ji-Pyeong memegang tabungan tersebut. Lalu, karena Ji-Pyeong pernah
memenangkan perlombaan simulasi investasi, dia pun menginvestasikan tabungan si
nenek tanpa sepengatahuan nenek si Dal-mi. Ji-pyeong menggunakan data nenek
Dal-mi karena untuk usianya yang 18 tahun, dia belum bisa membuat tabungan di
bank dan berinvestasi sungguhan.
Di lain pihak, Dal-mi yang merasa
terpuruk sepeninggal kakaknya, In-jae pun mendapat perhatian si nenek. Nenek
yang kasian dengan Dal-mi meminta Ji-pyeong untuk menulis surat agar Dal-mi
tidak kesepian. Akhirnya, Ji-pyeong menulis surat atas nama Nam Do-san karena
saat itu nama Nam Do-san sedang masuk ke dalam berita, televisi maupun surat
kabar sebagai anak jenius yang memenangkan olimpiade MTK termuda. Surat
menyurat antar mereka pun terjadi tanpa Dal-mi tau bahwa Ji-pyeong lah yang
menulis surat tersebut.
Suatu hari, ketika ayah Dal-mi ingin
mempresentasikan aplikasi buatannya kepada seorang investor, ia mengalami
kecelakaan, yaitu ditabrak mobil. Namun, karena tekatnya, ia tetap melanjutkan
perjalanan dengan kening dan hidung yang berdarah. Persentasi lancar, ia pun
mendapat investor (yang kelak diceritakan sebagai pemilik Sandbox). Namun,
sayangnya, dalam perjalanan pulang, ayah Dal-mi meninggal karena cedera kecelakaan
sebelumnya itu.
Beberapa waktu lewat, diceritakan pula
dalam episode 1 bahwa Ji-Pyeong berhasil melipatgandakan uang nenek Dal-mi
dengan berinvestasi. Sempat ada kesalahpahaman antara Ji-Pyeong dan nenek
Dal-mi yang pada akhirnya berujung Ji-Pyeong pergi ke kota lain untuk berkuliah
di sana. Namun, sebelumnya, kesalahpahaman itu selesai karena ternyata nenek
Dal-mi memberikan semua uang lebih dari investasi tersebut kepada Ji-Pyeong,
nenek Dal-mi pun berpesan, “Berjanjilah Ji-pyeong, jangan hubungi aku jika kamu
sukses. Jangan hubungi aku setelah kau kaya, menikah, dan hidupmu baik. Aku tak
mau merasa iri. Namun, hubungi aku jika kau susah. Datanglah lagi, jika kau tak
punya tempat berlindung. Jangan kesusahan sendiri. Kembalilah.” Setelah itu, Ji-pyeong
pergi dan nggak ada kabar sama sekali. Bahkan, surat menyurat antara Ji-pyeong
dan Dal-mi pun terputus.
Dari episode 1, dapat diketahui bahwa
Ji-pyeong sudah sukses dengan bakatnya berinvestasi dan bekerja di Sandbox. Dal-mi
tinggal bersama neneknya dan bekerja sebagai tim promosi sebuah merek dagang
minuman dan makanan yang punya beberapa cabang kecil. Dia masih jadi pegawai
kontrak. Ketika Dal-mi bertemu dengan kakaknya, In-jae, ia ingin membuktikan
bahwa pilihannya ikut dengan ayahnya itu benar. Bahwa In-jae yang seharusnya
menyesal. Namun, In-jae yang melihat bahwa adiknya hanya membual, ia pun
mengundang Dal-mi untuk datang ke sebuah event di mana para pengusaha berkumpul
untuk menunjukkan kesuksesan Dal-mi tersebut. Dal-mi yang sudah emosi karena
kesombongan In-jae pun berjanji bahwa dia akan event tersebut bersama Nam
Do-san. Padahal, dia sendiri nggak tau di mana Nam Do-san berada.
Episode lainnya…
Yah,
itu bener-bener isi episode 1 full. Susah juga mau ambil garis besarnya karena emang
episode itu akar atau asal mula semua cerita keseluruhan di drakor Start-up
ini. So, meskipun episode 1 ini memang flashback dan ada latar zaman
dulunya sehingga agak membuat mata bosan, jadi sabar-sabarin aja. Bener-bener
bagus dan menyentuh. Apalagi ikatan Ji-pyeong dan neneknya si Dal-mi, bisa berurai
air mata saking kuatnya emosi mereka.
Setelah
episode 1 lewat, episode selanjutnya ya perihal pembuktian Dal-mi kepada
kakaknya bahwa dia bisa lebih sukses daripada kakaknya. Lalu, pertemuan Ji-pyeong
dan neneknya si Dal-mi setelah sekian lama. Atas membayar jasa kepada si nenek,
Ji-pyeong pun mencari Do-san asli untuk berpura-pura jadi Do-san yang berkirim
surat dengan Dal-mi ketika kecil. Ya sebenarnya sudah terlihat alur ceritanya
bakal seperti apa. Do-san berpura-pura menjadi teman surat-menyurat Dal-mi,
sedangkan Ji-pyeong berpura-pura tidak peduli.
Ada beberapa kisah yang membawa mereka ke
Sandbox. Sebuah perusahaan yang memberikan investasi kepada perusahaan Start-up.
Tiap tahunnya, Sandbox mengadakan event untuk memilih beberapa CEO dan
pengembang untuk diberikan modal. Dalam waktu 3 bulan, jika modal habis tanpa
mendapat investor, perusahaan tersebut harus meninggalkan Sandbox. Namun jika
berhasil mendapat investor, perusahaan tersebut masih bisa menggunakan
fasilitas di Sandbox. Di situlah dimulai diceritakan Dal-mi sebagai CEO dari Samsan
Tech (salah satu pengembangnya adalah Do-san). Perusahaan Dal-mi bersaing dengan
perusahaan yang dipimpin oleh kakaknya, In-jae, yang lebih berpengalaman
sebagai CEO.
Cerita persaingan antara Dal-mi dan
In-jae berlanjut. Cerita cinta antara Dal-mi, Do-san, dan Ji-pyeong pun
berkembang. Siapakah yang menang antara Dal-mi dan In-jae? Nggak ada yang menang
karena pada akhirnya mereka bersatu, kembali menjadi saudara dan saling
mengerti.
Siapakah yang akhirnya dipilih oleh
Dal-mi? Nah, untuk hal ini, perlu dibahas dari sudut pandang aku dulu yaaa…
Aku tim siapa?
Aku tim Han
Ji-Pyeong. Yuhuuu...
Nggak sengaja sebenarnya. Bisa dibilang subjektif nggak
yaa…
Berawal aku tuh salah paham karena ngira dia (Han
Ji-Pyeong) itu sebagai male lead. Ya gimana gak salah paham? Di
episode 1 udah nguras air mata karena menceritakan hubungan antara Ji-Pyeong
dan neneknya si Dal-Mi (Choi Won-deok yang diperankan oleh Kim Hae-sook).
Bener-bener ngena banget setiap ada scene mereka. Parah, chemistry
keduanya tuh hidup banget. Bener-bener bikin kesel, salah paham, bahkan pas
mereka nangis, ikutan nangis.
Nah, Ji-Pyeong juga wataknya antara peduli dan gak
peduli, terlihat jutek padahal peduli dan perasa. Udah terlanjur jatuh cinta
sama wataknya. Trus, aktingnya juga bagus. Jadilah, aku terlanjur tim Han
Ji-Pyeong sejak episode 1. Soalnya, aku tuh nonton drakor ini karena perihal di
awal, penasaran masalah tim-tim-an itu. Kecuali kalo drakor lama, trus aku lagi
butuh drama
yang seru ditonton, baru deh cari
tau dulu ceritanya kayak apa. Nah, pas nonton Start Up karena termasuk drakor
baru, ya udah nonton tanpa cari tau. Jadi, udah terlanjur jatuh cinta sama
Ji-Pyeong tanpa tau kalo dia ternyata second male yang pastinya bakal jadi sad boy.
Nah, pas muncul Do-San asli, baru deh aku kebayang gimana
nanti ceritanya dan ending-nya. Baru deh engeh kalo Do-san ini adalah male lead yang pastinya
bakal dia yang dipilih sama Dal-mi. Tapi entah kenapa pengen banget Dal-Mi
jadinya sama Ji-pyeong. hahaha Ya mungkin karena di awal udah dapet chemistry antara
Ji-pyeong dan nenek si Dal-Mi itu. Eh berarti cocokan
Ji-pyeong sama nenek Dal-mi dibanding sama Dal-mi. haha
Ya ini pendapat pribadi sih. Ji-pyeong ini husband material banget: bijak, berjiwa
besar, rela berkorban (perasaan), nggak culas, dalam bersaing juga sehat
banget, trus nggak lupa sama jasa orang lain. Pas dia dapet scene
nangis, aku ikut nangis kayak orang yang tau banget apa yang dia rasain. Keren
euy aktingnya. Selain itu, aku jadi tim Han
Ji-pyeong ya karena aktingnya Kim Seo Ho (Ji-pyeong), menurutku, emang lebih bagus aja dibanding Nam Jo
Hyuk (Do-san). Yak, akting
Nam Jo Hyuk kurang menjiwai di sini. Masih keliatan anak SMA banget. Apalagi di
awal, penampilan Do-san dewasa tuh kucel banget karena diceritakan dia pengangguran
alias ada usaha Start-Up tapi belum dapet investor.
|
Nam Do-san sebelum berpura-pura sebagai Nam Do-san dalam surat |
Cuma emang gak dapat dipungkiri ya, dari segi cerita ya
emang ending-nya lebih cocok Dal-mi sama Do-san (mainstream-nya
drama romantis lah). Berjuang sama-sama dari nol. Meskipun awalnya dianggap
remeh, dia bisa ngebuktiin kalau dia
mampu. Ya dari segi penampilan juga Dal-Mi lebih cocok sama Do-san, sama-sama
terlihat muda dan agak kekanakan. Kalau Ji-pyeong kan aura dewasa dan
bijaksananya dapet banget. Kalau misal dikategorikan, Do-san cocok dijadikan pacar, Ji-pyeong cocok dijadikan suami.
|
Scene ketika Ji-pyeong pertama kali melihat Do-san setelah kembali dari Amerika |
Trus, kalau dilihat sebenarnya
gantengan Ji-pyeong dibanding Do-san. Terlihat dari gaya rambut dan berpakaian.
Mungkin karena saat itu Do-san masih merintis kali ya, jadinya memang sengaja
didandanin kayak gitu biar keliatan belum suksesnya. Terbukti sih pas balik
dari San Fransisco, gayanya beda banget. Udah terlihat sukses. Rambut dan
pakaiannya berubah drastis. Kegantengannya meningkat sekian persen ya meski Ji-pyeong
tetap terlihat lebih maskulin. Do-san imut, Ji-pyeong maskulin. Gitu aja deh. Hehe
Oh iya, akting Bae Suzy di sini agak kurang. Emang sih
dia cantik, tapi kan dia di awal cerita memerankan sosok gadis lulusan SMA yang
bekerja kontrak sehingga gajinya gak seberapa, tapi kok outfit dan
dandanannya gak nunjukin itu. Make-up nya terlalu bisnis woman yang sukses. Hal
yang nunjukin dia orang biasa aja seperti dalam cerita ya di sepatunya yang
mesti di spidol hitam biar gak kelihatan sobek. Trus di beberapa scene,
dia pakai tas mahal yang harganya puluhan juta. Ya mungkin ini tuntutan “iklan” dalam drama kali ya jadi
dia tetap harus pake make-up yang bagus dan outfit sesuai produk yang
diiklankan. Jadi, kekurangannya ya di Bae Suzy ini yang penampilannya
kurang realistis. Mungkin terlalu cantik kali ya. Eh tapi IU cantik, ketika dia
berperan sebagai cewe miskin (Lee Ji-an) di drakor My Mister, tetep keliatan lusuh
(tapi cantik natural) karena penampilannya mendukung banget. Hmm… sudahlah…
hehe
|
Dal-mi sedang mewarnai sepatunya dengan spidol hitam |
Jadi, menurutku, secara menyeluruh, Start-Up bagus di alur cerita dan naskahnya. Pengambilan gambarnya juga bagus. Soundtrack-nya
juga mendukung. Pas gitu dalam pemberian backsound. Aktornya berakting
sangat keren, misalnya Ji-pyeong, neneknya si Dal-mi, ibunya Dal-mi, In-jae. Bahkan,
cerita sampingan seperti kisah cinta antara Jeong Sa-ha dan Lee Chul-san salah
satu komedi yang bener-bener bikin ngakak. Komedi antara neneknya Dal-mi dan
ibunya Dal-mi juga jadi hal yang menarik. Belum lagi antara Ji-pyeong dan Young
Sill. Cuma emang kurang maksimal akting Do-san dan Dal-mi. Chemistry
mereka kurang, tapi cocok pas mereka bersama. Duh, gimana tuh? Hehe Tapi tetep
kok recommended banget ditonton. Bukan cerita yang ecek-ecek, seluk beluk
mengenai perusahaan rintisan bener-bener dibahas di sini. Jadi, nggak cuma dapet
hiburan, bisa juga dapetin pengetahuan tambahan tentang dunia bisnis.
Oke, thanks ya udah baca review drama
(korea) yang pertama di blog ini. Meskipun udah nonton ratusan drama korea dan china,
selama ini reviewnya cuma di Igs atau status WA aja sih. Jadi, nggak tau deh
ini bakal ada review drama lainnya apa gak di blog ini. Ya semoga mood menulis
ini bakal berlanjut supaya ada review drama lainnya. hehe Btw, kalo ada ide nulis review drakor apalagi, sok atuh. Kalau bisa sih, review drakor yang lama-lama, sekiranya kalian blm tonton, trus masih sedikit yang nge-review itu drakor.
Rating 8,5/10 untuk chemistry antara Ji-pyeong dan nenek si Dal-mi