Senin, Maret 15, 2021

Menentukan Inti Teks, Gagasan Teks, Judul Teks: Kisi-Kisi TPS UTBK Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM)

Posted by tuslia on 3/15/2021 04:47:00 PM with 1 comment

Hai Pejuang PTN!


Salut dulu nih atas usaha kalian dalam belajar UTBK demi tercapainya diterima di jurusan dan PTN impian. Jika kalian udah terbiasa latihan soal UTBK TPS bagian Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM), pasti kalian udah tau dong ada soal yang menanyakan judul bacaan/teks pada soal asli UTBK 2019 dan 2020. Kalian masih bingung cara penyelesaiannya? Dengan membaca tulisan ini, diharapkan kalian gak bingung lagi yaaa...

Jadi, jika kalian sering membaca, pasti kalian tau dong kalo di judul itu terdapat tema atau isi bacaan tersebut. Alias dengan membaca judul saja, kalian sudah mendapat gambaran isi bacaan yang "akan" kalian baca. Nah, tema atau isi bacaan tersebut, terdapat pada gagasan utama teks. Kemudian, gagasan utama teks itu, dapat kalian ketahui dari gagasan utama masing-masing paragraf. Untuk mengetahui gagasan utama masing-masing paragraf, kalian perlu mencari kalimat utama masing-masing paragraf.

Jika ingin dipersingkat, urutannya seperti ini

Kalimat utama --> gagasan utama/inti/isi paragraf --> gagasan utama teks --> tema teks --> judul


Dengan demikian, cara menentukan judul sebuah teks adalah dengan mencari kalimat utama masing-masing paragrafnya terlebih dahulu.

Lalu, bagaimana acara menentukan kalimat utama masing-masing paragraf?

Dilihat dari jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibagi menjadi tiga, sebut saja A (awal), B (belakang), dan C (campuran).


1. Awal paragraf (Deduktif)

Kalimat utama terletak di awal paragraf atau kalimat pertama. Kalimat selanjutnya adalah kalimat penjelas. kalimat ini disebut juga dengan deduktif. Cara menentukan apakah kalimat utamanya benar di awal paragraf adalah kita bisa melihat dari kalimat kedua dan selanjutnya, apakah ada
  • repetisi (pengulangan kata): kata yang terdapat pada kalimat pertama, diulang pada kalimat kedua dan selanjutnya
  • kata rujukan: ini, itu, tersebut
  • kata ganti: ia, dia, mereka
Jika ada, berarti kalimat pertama adalah kalimat utama.

2. Belakang paragraf (Induktif)

Kalimat utama terletak di akhir paragraf atau kalimat terakhir. Kalimat sebelumnya sebagai kalimat penjelas. Paragraf ini disebut dengan paragraf induktif. Cara menentukan apakah kalimat utamanya benar berada di akhir adalah apakah pada kalimat terakhir terdapat
  • simpulan, yakni ditandai dengan konjungsi Oleh karena itu, Oleh sebab itu.
  • penegas, yaitu ditandai dengan konjungsi jadi, bahkan.
jika ya, berarti kalimat terakhir berupa kalimat utama.

3. Campuran (Awal dan Akhir)

Jika kalimat pertama dan terakhir memenuhi keduanya, berarti kalimat pertama dan terakhir adalah kalimat utama.

Untuk lebih jelasnya, yuk kita langsung coba bahas contoh soalnya.

(1) Promosi merupakan aktivitas marketing yang sudah bisa dilakukan oleh konsumen. (2) Namun, bentuk promosi yang dapat dilakukan sungguh beragam. (3) Salah satunya yaitu promosi hadiah. 

(4) Promosi hadiah adalah bentuk promosi dengan memberikan suatu hadiah kepada konsumen. (5) Promosi hadiah merupakan komponen penting dalam memromosikan sebuah merek. (6) Banyak benda yang dapat dijadikan hadiah atau suvenir, antara lain mug, pena, kaos, atau gantungan kunci yang semuanya identik dengan merek, logo, atau moto sebuah perusahaan

(7) Upaya ini dapat membangun keakraban dan kepercayaan dengan konsumen atau pelanggan. (8) Pemberian yang dilakukan oleh perusahaan akan diingat. (9) Semakin berkesan hadiah yang diberikan, semakin tertanam di benak konsumen.

(10) Tanpa disadari, apabila suatu saat konsumen membutuhkan suatu produk yang berhubungan dengan benda tersebut, maka merek yang paling berkesanlah yang muncul dibenaknya. (11) Di sinilah peran ‘keakraban merek’ bekerja memengaruhi pilihan dan kepuasan pembelian konsumen.

Apakah judul yang tepat untuk teks tersebut?
(A) Manfaat Hadiah sebagai Bentuk Promosi
(B) Hadiah sebagai Penarik Konsumen
(C) Promosi Hadiah untuk Konsumen
(D) Upaya Membuat Konsumen Tertarik
(E) Promosi Menarik untuk Konsumen

Langkah pertama: Tentukan kalimat utama masing-masing paragraf.

Paragraf 1: Kalimat kedua terdapat "bentuk promosi", yaitu pengulangan dari kalimat satu, ada kata "promosi". Lalu, kalimat ketiga ada rujukan "-nya" yang mengacu pada bentuk promosi lalu ada kata yang diulang, yaitu promosi. Berarti kalimat satu adalah kalimat utama.

Paragraf 2: Kalimat kedua terdapat "promosi hadiah" yang merupakan pengulangan dari kalimat satu. Pada kalimat ketiga, terdapat kata "hadiah" yang juga pengulangan. Berarti, kalimat satu merupakan kalimat utama.

Paragraf 3:  Kalimat kedua terdapat "pemberian" yang maknanya sama dengan hadiah, mengacu pada kata "ini" yang terdapat pada kalimat satu yang mengacu pada kata "hadiah" pada paragraf 2. Kalimat ketiga terdapat kata "hadiah" lagi, berarti paragraf 3, kalimat utamanya terdapat pada kalimat pertama.

Paragraf 4: Kalimat pertama terdapat rujukan "tersebut" yang mengacu pada paragraf sebelumnya. Pada kalimat kedua, terdapat kata "di sinilah" yang mengacu pada kalimat sebelumnya lalu terdapat kata "merek" yang mengacu pada kalimat sebelumnya juga. Dengan demikian, kalimat utama terdapat pada kalimat pertama.

Langkah kedua: Tentukan gagasan utama masing-masing paragraf

Setelah menentukan kalimat utama masing-masing paragraf, kita dapat mengetahui gagasan utama masing-masing paragrafnya. Cara menentukan gagasan utama dari kalimat utama adalah dengan mencari inti kalimat (subjek dan predikat).

Paragraf 1:
Kalimat utama: Promosi merupakan aktivitas marketing yang sudah bisa dilakukan oleh konsumen.
Gagasan utama: Promosi merupakan pemasaran yang dilakukan produsen.

Paragraf 2:
Kalimat utama: Promosi hadiah adalah bentuk promosi dengan memberikan suatu hadiah kepada konsumen.
Gagasan utama: Promosi hadiah adalah bentuk promosi dengan memberikan hadiah kepada konsumen.

Pargaraf 3: 
Kalimat utama: Upaya ini dapat membangun keakraban dan kepercayaan dengan konsumen atau pelanggan.
Gagasan utama: Upaya memberikan hadiah dapat membangun keakraban dan kepercayaan konsumen atau pelanggan.

Paragraf 4:
Kalimat utama: Tanpa disadari, apabila suatu saat konsumen membutuhkan suatu produk yang berhubungan dengan benda tersebut, maka merek yang paling berkesanlah yang muncul dibenaknya.
Gagasan utama: Tanpa disadari merek yang berkesanlah yang muncul di benaknya.

Dari keempat gagasan utama tersebut, kita mencari kata atau frasa yang sama atau yang diulang.

Gagasan utama 1: Promosi merupakan pemasaran yang dilakukan produsen.
Gagasan utama 2: Promosi hadiah adalah bentuk promosi dengan memberikan hadiah kepada konsumen.
Gagasan utama 3: Upaya memberikan hadiah dapat membangun keakraban dan kepercayaan konsumen atau pelanggan. (manfaat/kegunaan)
Gagasan utama 4: Tanpa disadari merek yang berkesanlah yang muncul di benaknya. (manfaat/kegunaan)

Dengan demikian, kesimpulan teks tersebut adalah

Promosi hadiah diberikan kepada konsumen agar tercipta keakraban dan kepercayaan antara konsumen dan produsen sehingga merek tersebut menjadi berkesan di benak konsumen.

Dari kesimpulan tersebut, kita bisa menjawab judul yang sesuai teks.

Apakah judul yang tepat untuk teks tersebut?
(A) Manfaat Hadiah sebagai Bentuk Promosi
(B) Hadiah sebagai Penarik Konsumen
(C) Promosi Hadiah untuk Konsumen
(D) Upaya Membuat Konsumen Tertarik
(E) Promosi Menarik untuk Konsumen

Pilihan (A) adalah jawaban yang benar.
Pilihan (B) tidak menyebutkan kata "promosi".
Pilihan (C) tidak menyebutkan manfaat atau kegunaan.
Pilihan (D) tidak menyebutkan kata "promosi".
Pilihan (E) tidak menyebutkan manfaat dan kegunaan.

Kesimpulan:
Untuk menentukan judul, tema, gagasan utama, ide pokok, gagasan pokok, sebelumnya kita cari kalimat utama. Kalimat utama terletak di awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf. Biasanya, kalimat utama terletak di awal paragraf. Jadi, sebenarnya, ketika ujian dan waktu sudah mepet, untuk menjawab pertanyaan seperti itu, kalian bisa membaca kalimat pertama masing-masing paragraf.

Sekian penjelasan materi penentuan judul ini. Semoga dapat membantu kalian dalam pengerjaan UTBK TPS nanti. Semangat!

Artikel ini juga di-posting di Blog Bimbel Salemba Group dengan seizin saya.

Jumat, Februari 19, 2021

Review Drama Angel Eyes

Posted by tuslia on 2/19/2021 11:34:00 AM with No comments


Judul: Angel Eyes
Tanggal tayang: 5 April-15 Juni 2014
Jumlah Episode: 20
Genre: Melodrama, Romantis, Keluarga, Medis
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di SBS
 
Pemeran:
Nam Ji-hyeon sebagai Yoon Soo-wan (remaja)
Ku Hye Sun sebagai Yoon Soo-wan (dewasa)
Kang Ha-neul sebagai Park Do-joo (remaja)
Lee Sang-yoon sebagai Park Do-joo/Dylan Park (dewasa)
Kim Ji-seok sebagai Kang Ji-won (tunangan Soo-wan)
Jeong Jin-yeong sebagai Yoon Jae-beom


Awal mula nonton...


Sebenarnya, nonton drakor ini tuh udah lumayan lama, tapi nggak dari 2014 pas drama ini booming. Nah, setelah nonton, ini adalah drakor yang paling berkesan dari beberapa drakor yang udah kutonton pada tahun itu. Bener-bener menyentuh deh.


Angel Eyes merupakan salah satu serial yang cukup populer pada pertengahan tahun 2014 yang digarap oleh sutradara Choi Mun Seok. Drama ini cukup bisa menguras airmata para penonton, termasuk aku. hehehe Meskipun berjumlah 20 episode yang notabene bisa dianggap lumayan panjang, nonton drakor ini tuh nggak akan membosankan karena sinematografisnya oke banget sepanjang episode.


Sinopsis


Cerita bermula ketika Park Dong Joo (Kang Ha Neul) mengantar bubur di pagi buta ke beberapa pelanggan ibunya. Salah satu pelanggannya adalah Yoon Soo Wan (Nam Ji Hyun). Saat itu, Dong Joo telah jatuh cinta kepada Soo Wan. Takdir berpihak kepada Dong Joo, beberapa kali ia dipertemukan dengan Soo Wan. Awalnya, Dong Joo tidak mengetahui bahwa Soo Wan tidak dapat melihat karena cara berjalan dan sikapnya seperti pada umumnya. Setelah mengetahuinya, Dong Joo malah semakin jatuh cinta kepada Soo Wan. 


Beberapa kali Soo Wan berusaha menjauh dari Dong Joo, tetapi akhirnya usaha Dong Joo dapat meluluhkan hatinya. Apalagi setelah dikenalkan dengan keluarga Dong Joo yang ceria dan hangat. Ibu Dong Joo, Yoo Jung Hwa (Kim Yeo Jin), sangat menyayangi So Wan seperti putrinya sendiri. Begitu pun adik Dong Joo, Park Hye Joo (Choi Ji Won). Soo Wan yang memang selama ini hidup sendiri (ibunya telah meninggal dalam kecelakaan sedangkan ayahnya seorang dokter yang jarang pulang ke rumah) merasa telah menemukan keluarga baru. Ketulusan Dong Joo dan keluarganya, membuat Soo Wan akhirnya menerima Dong Joo sebagai pacarnya.



Namun, kebahagiaan itu sementara, Ibu Dong Joo, Jung Hwa, tertabrak mobil dan orang yang menabrak itu melarikan diri. Jung Hwa kritis dan dibawa ke rumah sakit. Sebelum operasi, Jung Hwa sempat berkata bahwa jika ia meninggal, ia ingin matanya didonorkan untuk Soo Wan. Operasi pun berjalan lancar dan tinggal menunggu keadaan Jung Hwa stabil. Kebetulan dokter yang menanganinya adalah ayah Soo Wan, Yoon Jae Boom (Jung Jin Young). Hal ini membuat Jae Boom bimbang, di satu sisi ia ingin anaknya mendapat donor mata, di sisi lain dia seorang dokter yang seharusnya menyelamatkan pasien. Akhirnya, ia mengambil keputusan untuk mencabut masker Jung Hwa. Jung Hwa pun tidak dapat diselamatkan lagi. Semua orang mengira bahwa Jung Hwa memang meninggal secara wajar bukan karena dicabut masker oksigennya.


Setelah kematian ibunya, Dong Joo meninggalkan Korea dan terbang ke Amerika bersama adiknya, Hye Joo, untuk pengobatan kanker adiknya itu. Semua dibiayai oleh Jae Boom. Dong Joo tidak sempat bertemu Soo Wan sehingga Soo Wan tidak pernah melihat wajah Dong Joo. Dong Joo pun tidak memberi kabar ataupun salam perpisahan sama sekali.


Dua belas tahun kemudian, Dong Joo yang sudah beranjak dewasa (Lee Sang Yon) kembali ke Korea dan telah menjadi seorang dokter yang sangat disegani. Dong Joo mendapat biaya dari ayah Soo Wan sehingga ia berhasil menjadi dokter yang hebat. Ayah Soo Wan, Jae Boom, melakukan ini karena rasa bersalahnya terhadap kematian ibu Dong Joo. Namun, rasa sayang Jae Boom kepada Dong Joo kian bertambah tiap tahunnya sehingga Jae Boom menganggap Dong Joo seperti anak lelakinya. Hal ini pula yang dijadikan oleh Jae Boom sebagai alasan kepada Dong Joo untuk tidak menemui Soo Wan. Jae Boom tidak ingin Dong Joo kembali berpacaran dengan Soo Wan karena mereka berdua adalah anaknya. Hal ini membuat Doong Joo menutupi identitasnya ketika kembali ke Korea dengan identitas baru bernama Dylan Park.


Identitas Dylan Park inilah yang membuat drama korea Angel Eyes sangat menarik untuk ditonton. Perasaan Soo Wan dewasa (Goo Hye Sun) yang sudah dapat melihat dan masih mencintai Dong Joo sangat terlihat. Perasaan Dylan Park yang berusaha menjauhi Soo Wan juga membuat hati para penonton gregetan. Belum lagi rasa cemburu karena adanya tunangan Soo Wan, Kang Ji Woon (Kim Ji Suk) dalam cerita itu. Kemunculan adik Dong Joo yang sudah remaja, Park Hye Joo (Yoon Ye Joo), membuat drama ini terdapat sisi ceria, tidak melulu melankolis. Selain itu, ada rahasia besar yang akhirnya terkuak di akhir cerita dan itu membuat miris hati, yaitu kematian ibunya Dong Joo. Ya sikap Dong Joo terhadap Jae Boom inilah yang membuat penasaran dan hubungan antara Dong Joo dan Soo Wan inilah yang membuat penonton gregetan.



Kelebihan drama ini...


Secara keseluruhan, cerita ini sangat menarik ditonton. Akting para aktor dan aktrisnya sangat pas, tidak berlebihan. Terlebih akting Nam Ji Hyun sebagai Soo Wan remaja terlihat natural, menggambarkan sosok remaja buta yang tegar tetapi sebenarnya menyimpan kepedihan dalam hidupnya. Begitupun dengan akting Kim Yeo Jin sebagai Jung Hwa, keceriaan, kehangatan seorang ibu sangat mengena, setiap adegan yang mengingat Jung Hwa akan membuat airmata penonton meleleh. Akting Goo Hye Sun juga sangat total, ekspresi sedih dan tangisnya membuat penonton turut merasakan kesedihan, sedangkan ekspresi riangnya membuat penonton juga merasa bahagia.


Tidak hanya keceriaan, kehangatan keluarga, kesedihan, intrik bahkan tragedi terdapat pada drama ini. Para penonton disuguhkan alur yang mempermainkan perasaan. Dengan jelas, kita dapat merasakan perasaan Soo Wan yang terluka, Dong Joo yang menahan rasa cintanya kepada Soo Wan, bahkan ikut terbawa keceriaan Hye Joo. 


Kekurangan drama ini...


Namun memang, pada pertengahan cerita, alur terasa datar sehingga dapat membuat penonton bosan. Menjelang episode akhir, barulah alur kembali terangkat dan berakhir dengan indah. Meskipun ada fakta yang terkuak sehingga membuat Soo Wan dan Dong Joo merasa menyesal dan sesak. So, memang harus ditonton sampai akhir untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Overall, drama melankonis tapi romantis ini sangat recommended untuk ditonton.


Rating...


Berdasarkan keseluruhan ya dan masih kuingat sampai sekarang meskipun drakor ini sudah lama kutonton, aku kasih rating 9 dari 10. Drama ini sukses bikin aku nangis meskipun nonton untuk kesekian kalinya.

Selasa, Februari 02, 2021

Review Drama Because This Is My First Life (Berisi SPOILER)

Posted by tuslia on 2/02/2021 01:17:00 PM with No comments

Judul: Because This is My First Life/This Life is Our First
Tanggal tayang: 9 Oktober-28 November 2017
Jumlah Episode: 16
Genre: Drama romantis komedi
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di tvN

Pemeran:
Lee Min-Ki sebagai Nam Se-Hee
Jung So-Min sebagai Yoon Ji-Ho
Esom sebagai Woo Soo-Ji
Park Byung-Eun sebagai Ma Sang-Goo
Kim Ga-Eun sebagai Yang Ho-Rang
Kim Min-Suk sebagai Sim Won-Seok


Setiap review (ulasan) di blog ini berisi spoiler ya. Jadi, kalau kalian nggak suka spoiler, skip tulisan ini jangan dibaca. Jangan sampai marah-marah setelah baca ini karena kena spoiler. piss...

Kesan pertama nonton...

Ini roncom banget. Romantis dapet. Komedi apalagi. Sebenarnya dibilang komedi sih balik ke selera sih. Cuma emang efek muka datar si cowonya aja jadi lucu tiap adegan. Terus, pemain pendukungnya juga bikin cerita ngalir dan bikin aku ngakak.

Alasan tertarik nonton...

Ini drama kedua yang aku tonton untuk aktor Lee Min Ki sebagai male lead. Drama pertama dia yang aku tonton itu The Beauty Inside. Di drama TBI, dia berperan sebagai seorang cowo yang punya penyakit gak bisa ngenalin muka orang. Mukanya jadi gak ekspresif. Jadi, pas nonton drama TBI ya wajar-wajar aja sih muka dia gak ekspresif. Tapi jatohnya jadi nggak bagus aktingnya. Trus, pas lagi bahas Lee Min Ki di The Beauty Inside, ada temen yang menyarankan nonton BTIMFL ini. Eh ternyata aktingnya sama, muka flat banget. Hahaha cuma di sini akting komedi dia dapet banget. Lagi becanda tapi gak lucu lah. Serius selalu lah. Muka mengernyit mulu. Tapi itu malah bikin ngakak sih tiap scene-nya dan akting dia di sini dapet banget meskipun dengan wajah datar itu. Jadi, bisa dibilang, lebih bagus akting dia di sini dibanding di TBI.

Sinopsis inti cerita...

BTIMFL ini bermula menceritakan seorang wanita yang terlahir pada tahun 1988 (saat drama ini berlangsung, usia dia menginjak 30 tahun). Wanita itu bernama Ji-ho. Ji-ho terlahir pada keluarga yang mementingkan anak laki-laki, yaitu adiknya. Bisa dibilang bapaknya patriarki sekali. Jadi, adiknya selalu dinomorsatukan di keluarganya. Bahkan, ketika adiknya menghamili pacarnya dan menikah, rumahnya yang seharusnya ditempati Ji-ho dan adiknya itu jadi dikuasai adik dan iparnya. Ya menguasai dengan mereka sering berhubungan suami istri di rumah itu. Jadi, Ji-ho merasa terganggu dengan suara kemesraan mereka. Akhirnya, Ji-ho memutuskan untuk meninggalkan rumah itu dan mencari rumah sewaan.

Beberapa saat, Ji-Ho kebingungan dengan rumah yang bisa dia sewa. Di satu sisi dia gak punya uang buat deposito rumah yang bagus. Rumah yang murah, tapi nggak layak huni. Akhirnya, ketika dia putus asa, temennya nawarin sebuah kamar di salah satu apartemen kenalannya. Jadi, dia bakal tinggal serumah dengan seseorang. Apartemen tersebut mempunyai dua kamar. Ji-ho menyewa kamar satunya, tanpa membayar deposit. Jadi, lebih murah. Hanya saja, selama Ji-ho menyewa kamar tersebut, Ji-ho harus mengurus kucing yang punya apartemen itu dan memilah sampah, serta bersih-bersih rumah. Ji-ho pun setuju. Mereka berkomunikasi melalui pesan. Kebetulan profile pic mereka tidak menampilkan wajah.

Nah, karena ada kesalahpahaman, ternyata Ji-ho ini menyewa kamar di apartemen Nam See Hee. Seorang cowo berusia di atas 35 tahun, kalo nggak salah beda 8 tahun sama Ji-ho jadi sekitar 38 tahun. Seorang pria yang belum menikah, bahkan cenderung apatis dengan cinta. Gak mau kenal sama yang namanya romantisan, hanya peduli sama cicilan rumahnya dan kucingnya.

Awalnya, See Hee ini nggak tau kalo penyewa kamar di apartemen dia itu adalah perempuan. Begitu pun dengan Ji-ho, nggak nyangka kalo pemilik apartemen itu adalah seorang pria. Jadi, selama beberapa hari, mereka tinggal bersama tanpa ketemu satu sama lain sampai kontrak persetujuan penyewa rumah pun ditandatangani.

Suatu saat, mereka pun berpapasan dan menyadari bahwa mereka tinggal satu rumah. Awalnya kaget. Ji-ho bingung. Kalau dia meninggalkan apartemen tersebut, dia harus cari rumah lain yang tidak mungkin ada semurah itu yang tanpa deposit. Karena di Korea, untuk bisa menyewa sebuah rumah, depositnya lumayan besar. Saat itu, Ji-ho gak punya uang banyak.

See Hee pun nggak bisa ngusir gitu aja karena mencari penyewa kamar yang cocok dengannya sangat susah. Ji-ho memenuhi semua kriteria penyewa kamar yang dia mau: bisa memilah sampah, mengurus kucingnya, bahkan membersihkan rumah tersebut.

Akhirnya, mereka membuat pernikahan kontrak tanpa cinta. Hanya demi kepentingan masing-masing. Ji-ho membutuhkan rumah. See Hee membutuhkan penyewa kamar yang sesuai kriterianya. Akhirnya, mereka menikah supaya bisa tinggal bersama dengan kepentingan masing-masing tersebut. Ji-ho tetap membayar uang sewa per bulannya, meskipun sudah menjadi istri See Hee.

Ya, cerita belum berakhir, pasti taulah ya gimana kelanjutannya. Muncul saingan See-Hee, yaitu Kim Min-kyu sebagai Bok-nam. Muncul masa lalunya See Hee yang membuat dia apatis dengan cinta. Sampe mereka bercerai dan akhirnya kembali bersama. Trus, ada pula kisah para sahabat yang benar-benar menghibur, seperti pasangan Soo-ji dan Sang-Goo serta Ho-Rang dan Won-Seok. Semua punya porsi kuat dalam cerita.

 

Kelebihan drama ini...

Meskipun udah tau bagaimana ceritanya dari sinopsis di atas. Drakor ini tetep menarik untuk ditonton karena pasti masih ada hal detail lainnya yang membuat terkejut. Banyak jokes yang mesti diperhatikan ucapan dan ekspresinya. Soalnya, See Hee ini bener-bener tanpa ekspresi. Meskipun begitu, dia sering jadi sorotan kelucuan dalam drama ini karena komentar pedasnya atau jujurnya.

Trus, Jung So Min yang berperan sebagai Ji-ho ini cantik banget. Ji-ho tipe orang yang ngagetin bikin keputusan. Tipe orang yang nurutan tapi sekalinya bertindak bisa sesuatu yang nggak dikira. Jadi, pas dia memutuskan untuk menerima tawaran pernikahan itu juga hal yang mengagetkan.

Mereka cocok di drama ini meskipun keduanya nggak terlalu terkenal. Dalam artian, mereka banyak main drama, tapi nggak terlalu menonjol dramanya atau mungkin diriku saja yang nggak terlalu engeh dengan keduanya. Hehe piss

Banyak banget karakter yang menonjol di drama ini. Kayak cerita cinta kedua sahabatnya Ji-ho, temen sekantornya See Hee, keluarganya Ji-ho dan See Hee juga turut andil dalam cerita. Semua bener-bener bersatu bikin konflik yang menarik dan menciptakan adegan serius, tapi lucu. Latar belakang See Hee yang apatis tentang cinta juga akhirnya jadi bumbu di episode-episode akhir cerita mereka. Semua happy ending. Cerita cinta sahabat Jiho juga jelas. Pada akhirnya, mereka yang bermasalah dengan pernikahan malah jadi pada nikah semua.

Nonton drama ini tuh santai aja sebenernya. Nggak usah terlalu serius. Meskipun udah tau ceritanya bagaimana, tetep nikmat buat ditonton karena unsur komedi yang segar pada tiap pemainnya. Tapi semua kembali lagi ke selera sih. Suka tipe tontonan kayak gini apa nggak. Kalau sukanya kisah cinta remaja dan menye-menye, ya nggak akan cocok sama kisah cinta yang dewasa macam ini.

Kekurangan drama ini...

Kekurangannya satu, ada beberapa bagian atau scene yang narasinya terlalu banyak. Soalnya, Ji-ho ini kan penulis skenario drama. Nah, dia sering bernarasi macam panjang gitu sebagai pencerita. Sori, di bagian itu sering aku skip karena ya nggak butuh aja. Hahaha apalagi pas di episode-episode terakhir. Terlalu banyak narasi untuk berfilosofi. Padahal, penonton udah gregetan dan mempertanyakan maksudnya tindakan Ji-ho itu apa. Nah, sikap Ji-Ho di akhir-akhir episode ini juga nyeleneh sih. Kayak bukan Ji-Ho biasanya. Makanya, agak heran dengan keputusan dia. Cuma pas di ending, barulah penonton tahu alasan Ji-Ho bersikap demikian.

Rating...

Aku kasih rating 8/10 untuk komedinya.

Kamis, Januari 28, 2021

Review Drama Start-Up: Kamu Tim Siapa? Nam Do-san atau Han Ji-Pyeong? (Berisi SPOILER)

Posted by tuslia on 1/28/2021 12:00:00 PM with No comments


Judul: Start-Up
Tanggal tayang: 17 Oktober-6 Desember 2020
Jumlah Episode: 16
Genre: Drama, Cinta
Asal negara: Korea Selatan
Disiarkan di tvN
 
Pemeran:
Bae Suzy sebagai Seo Dal-mi
Nam Joo-hyuk sebagai Nam Do-san
Kim Seon-ho sebagai Han Ji-pyeong
Kang Han-na sebagai Won In-jae/Seo In-jae

Cerita awal mula nonton…


Jujur ya, aku nonton drakor ini bukan karena rekomendasi orang-orang yang bilang kalo drakor ini bagus. Bukan! Aku nonton drakor ini karena aku penasaran orang-orang pada rame tentang tim siapa. Tim Nam Do-san atau Han Ji-pyeong. Padahal, mengapa harus memilih satu kalau bisa dapet dua-duanya, kan? Gimana sih Bae Suzy, masa gitu aja mesti diajarin? haha

Dimulai di Ig, tiktok, twitter pada rame bahas tim-tim-an, aku yang tipe orang nungguin drakornya complete dulu baru nonton pun amat sangat bersabar untuk mulai nontonnya. Iya, aku tim drakor complete baru nonton, dibanding nonton drakor on going yang tiap minggunya nungguin satu atau dua episode di up. Alasannya? Karena aku tipe orang yang kalau penasaran tuh drakor bisa dibabat selesai dalam beberapa hari aja (kayaknya pernah dua hari pas weekend, 16 episode selesai). So, nungguin drakor ini udahan pun bikin gemes. Eh pas drakornya complete, kerjaanku lagi numpuk dengan deadline mepet dan jadwal ngajar super padet. Hehe Akhirnya, telat juga sih bikin review-nya. Ya meskipun udah selesai nonton, nyusun review ini pun maju mundur cantik karena mood nulisnya juga timbul tenggelam. Nggak percaya? Liat aja postingan ini adalah postingan pertama setelah terakhir posting review novel di tahun 2015. Sudahlah, jadi curhat.

Kesan pertama pas selesai nonton…


Drakor ini ceritanya keren. Di tiap awal episode bahkan ada tips dalam membangun perusahaan rintisan. Trus, peristiwa dalam episodenya berkaitan sama tips tersebut. Meskipun alurnya mudah ditebak, cara penyampaian yang berkaitan sama flashback-nya tuh mulus banget. Jadi, seneng nontonnya bahkan sampe menit akhir pun aku tonton karena setelah scene tiap episodenya berakhir kan ada lagu closing, nah setelah itu ada scene tambahan yang sayang untuk dilewatkan. Lagipula biar tambah ngerti juga sama ceritanya jadi kudu ditonton scene tambahan tersebut.

Start-Up ini ya sesuai judulnya. Sebuah drakor yang isinya bercerita bagaimana sebuah perusahaan rintisan berdiri. Mulai dari nyari investor, sampe hal apa yang dibutuhkan oleh perusahaan rintisan itu. Ambisi juga ternyata bagian terpenting dari majunya sebuah bisnis. Pembagian saham juga dijelasin di drakor ini. Gak cuma hal bisnisnya, drama romantisnya juga dapet. Kasih sayang, kesalahpahaman, pengorbanan, masalah keluarga juga ada. Kurang lebih ceritanya itu semacam keyakinan, usaha dan kemauan yang keras, tentunya dengan pertimbangan yang matang membuat seseorang yang tadinya orang biasa jadi orang luar biasa.

Abis ini bakal ada cerita episode 1 yang utuh. Jadi, pastinya spoiler. Kalau gak mau se-spoiler itu, mending skip aja sinopsisnya eh mending skip baca review ini deh karena isinya bener-bener banyak spoiler. Hahaha piss. Jangan hate comment ya kalau nggak suka spoiler karena di judul pun udah ditulis kalau review mengandung spoiler.

Sinopsis Episode 1


Ada subjudul “Sinopsis Episode 1” bukan berarti ada sinopsis episode 2 sampe 16 ya. Episode 1 khusus aku ceritain dan nggak boleh di-skip ketika kalian tonton karena di episode 1 ini adalah akar yang menjadi cerita keseluruhan nantinya. Kalau nggak mau spoiler, stop sampe sini aja bacanya.

Cerita dimulai dari Dal-mi dewasa yang mendatangi sebuah seminar tentang bisnis yang nara sumbernya itu adalah kakak kandungnya yang udah lama terpisah, In-jae, bahkan ganti marga dari Seo menjadi Won. Ketika mendatangi seminar tersebut, dia sempat bertanya kepada In-jae, “Kau pernah membuat keputusan egois?” In-jae menjawab pernah.




Setelah itu, diceritakan scene flashback masa kecil mereka. Ketika kecil, mereka masih bersama, tetapi ayah dan ibunya selalu bertengkar perihal pekerjaan ayahnya yang gajinya tidak seberapa. Ayah mereka sebenarnya ingin membuat perusahaan rintisan (start-up), tetapi dilarang oleh istrinya karena takut tidak bisa menghidupi biaya sehari-hari. Pada akhirnya, orang tua mereka bercerai, Dal-mi ikut ayahnya, In-jae ikut ibunya dan berganti marga karena ibunya menikah lagi dengan seseorang yang kaya raya. In-jae pun keluar negeri bersama ibunya dan ayah tirinya, sedangkan Dal-mi bersama ayahnya hidup kekurangan. Ia merasa terpuruk karena sebenarnya, kakaknya itu adalah teman satu-satunya yang ia miliki.

Di sisi lain, ada Han Ji-pyeong, seorang anak yatim piatu tapi karena usianya sudah 18 tahun, dia pun harus keluar dari panti asuhan. Ketika bingung mencari tempat tinggal dengan deposit yang rendah, dia bertemu dengan neneknya si Dal-mi. Nenek si Dal-mi itu menawarkan toko corndog-nya sebagai tempat tinggal buat Ji-pyeong karena memang di malam hari tidak ada yang tidur di sana. Ketika pagi harinya, neneknya teringat bahwa di tokonya itu ada uang hasil jualan. Neneknya segera datang ke toko dan lega karena uang tersebut masih ada dalam kaleng. Ternyata, Ji-pyeong anak yang jujur. Ji-pyeong menyarankan nenek si Dal-mi untuk menabungkan uangnya di bank. Atas petunjuk Ji-Pyeong, neneknya pun membuat akun di sebuah bank. Nenek Dal-mi meminta Ji-Pyeong memegang tabungan tersebut. Lalu, karena Ji-Pyeong pernah memenangkan perlombaan simulasi investasi, dia pun menginvestasikan tabungan si nenek tanpa sepengatahuan nenek si Dal-mi. Ji-pyeong menggunakan data nenek Dal-mi karena untuk usianya yang 18 tahun, dia belum bisa membuat tabungan di bank dan berinvestasi sungguhan.

Di lain pihak, Dal-mi yang merasa terpuruk sepeninggal kakaknya, In-jae pun mendapat perhatian si nenek. Nenek yang kasian dengan Dal-mi meminta Ji-pyeong untuk menulis surat agar Dal-mi tidak kesepian. Akhirnya, Ji-pyeong menulis surat atas nama Nam Do-san karena saat itu nama Nam Do-san sedang masuk ke dalam berita, televisi maupun surat kabar sebagai anak jenius yang memenangkan olimpiade MTK termuda. Surat menyurat antar mereka pun terjadi tanpa Dal-mi tau bahwa Ji-pyeong lah yang menulis surat tersebut.



Suatu hari, ketika ayah Dal-mi ingin mempresentasikan aplikasi buatannya kepada seorang investor, ia mengalami kecelakaan, yaitu ditabrak mobil. Namun, karena tekatnya, ia tetap melanjutkan perjalanan dengan kening dan hidung yang berdarah. Persentasi lancar, ia pun mendapat investor (yang kelak diceritakan sebagai pemilik Sandbox). Namun, sayangnya, dalam perjalanan pulang, ayah Dal-mi meninggal karena cedera kecelakaan sebelumnya itu.

Beberapa waktu lewat, diceritakan pula dalam episode 1 bahwa Ji-Pyeong berhasil melipatgandakan uang nenek Dal-mi dengan berinvestasi. Sempat ada kesalahpahaman antara Ji-Pyeong dan nenek Dal-mi yang pada akhirnya berujung Ji-Pyeong pergi ke kota lain untuk berkuliah di sana. Namun, sebelumnya, kesalahpahaman itu selesai karena ternyata nenek Dal-mi memberikan semua uang lebih dari investasi tersebut kepada Ji-Pyeong, nenek Dal-mi pun berpesan, “Berjanjilah Ji-pyeong, jangan hubungi aku jika kamu sukses. Jangan hubungi aku setelah kau kaya, menikah, dan hidupmu baik. Aku tak mau merasa iri. Namun, hubungi aku jika kau susah. Datanglah lagi, jika kau tak punya tempat berlindung. Jangan kesusahan sendiri. Kembalilah.” Setelah itu, Ji-pyeong pergi dan nggak ada kabar sama sekali. Bahkan, surat menyurat antara Ji-pyeong dan Dal-mi pun terputus.

Dari episode 1, dapat diketahui bahwa Ji-pyeong sudah sukses dengan bakatnya berinvestasi dan bekerja di Sandbox. Dal-mi tinggal bersama neneknya dan bekerja sebagai tim promosi sebuah merek dagang minuman dan makanan yang punya beberapa cabang kecil. Dia masih jadi pegawai kontrak. Ketika Dal-mi bertemu dengan kakaknya, In-jae, ia ingin membuktikan bahwa pilihannya ikut dengan ayahnya itu benar. Bahwa In-jae yang seharusnya menyesal. Namun, In-jae yang melihat bahwa adiknya hanya membual, ia pun mengundang Dal-mi untuk datang ke sebuah event di mana para pengusaha berkumpul untuk menunjukkan kesuksesan Dal-mi tersebut. Dal-mi yang sudah emosi karena kesombongan In-jae pun berjanji bahwa dia akan event tersebut bersama Nam Do-san. Padahal, dia sendiri nggak tau di mana Nam Do-san berada.


Episode lainnya…


Yah, itu bener-bener isi episode 1 full. Susah juga mau ambil garis besarnya karena emang episode itu akar atau asal mula semua cerita keseluruhan di drakor Start-up ini. So, meskipun episode 1 ini memang flashback dan ada latar zaman dulunya sehingga agak membuat mata bosan, jadi sabar-sabarin aja. Bener-bener bagus dan menyentuh. Apalagi ikatan Ji-pyeong dan neneknya si Dal-mi, bisa berurai air mata saking kuatnya emosi mereka.

Setelah episode 1 lewat, episode selanjutnya ya perihal pembuktian Dal-mi kepada kakaknya bahwa dia bisa lebih sukses daripada kakaknya. Lalu, pertemuan Ji-pyeong dan neneknya si Dal-mi setelah sekian lama. Atas membayar jasa kepada si nenek, Ji-pyeong pun mencari Do-san asli untuk berpura-pura jadi Do-san yang berkirim surat dengan Dal-mi ketika kecil. Ya sebenarnya sudah terlihat alur ceritanya bakal seperti apa. Do-san berpura-pura menjadi teman surat-menyurat Dal-mi, sedangkan Ji-pyeong berpura-pura tidak peduli.


Ada beberapa kisah yang membawa mereka ke Sandbox. Sebuah perusahaan yang memberikan investasi kepada perusahaan Start-up. Tiap tahunnya, Sandbox mengadakan event untuk memilih beberapa CEO dan pengembang untuk diberikan modal. Dalam waktu 3 bulan, jika modal habis tanpa mendapat investor, perusahaan tersebut harus meninggalkan Sandbox. Namun jika berhasil mendapat investor, perusahaan tersebut masih bisa menggunakan fasilitas di Sandbox. Di situlah dimulai diceritakan Dal-mi sebagai CEO dari Samsan Tech (salah satu pengembangnya adalah Do-san). Perusahaan Dal-mi bersaing dengan perusahaan yang dipimpin oleh kakaknya, In-jae, yang lebih berpengalaman sebagai CEO.

Cerita persaingan antara Dal-mi dan In-jae berlanjut. Cerita cinta antara Dal-mi, Do-san, dan Ji-pyeong pun berkembang. Siapakah yang menang antara Dal-mi dan In-jae? Nggak ada yang menang karena pada akhirnya mereka bersatu, kembali menjadi saudara dan saling mengerti.

Siapakah yang akhirnya dipilih oleh Dal-mi? Nah, untuk hal ini, perlu dibahas dari sudut pandang aku dulu yaaa…

Aku tim siapa?

Aku tim Han Ji-Pyeong. Yuhuuu...

Nggak sengaja sebenarnya. Bisa dibilang subjektif nggak yaa…

Berawal aku tuh salah paham karena ngira dia (Han Ji-Pyeong) itu sebagai male lead. Ya gimana gak salah paham? Di episode 1 udah nguras air mata karena menceritakan hubungan antara Ji-Pyeong dan neneknya si Dal-Mi (Choi Won-deok yang diperankan oleh Kim Hae-sook). Bener-bener ngena banget setiap ada scene mereka. Parah, chemistry keduanya tuh hidup banget. Bener-bener bikin kesel, salah paham, bahkan pas mereka nangis, ikutan nangis.



Nah, Ji-Pyeong juga wataknya antara peduli dan gak peduli, terlihat jutek padahal peduli dan perasa. Udah terlanjur jatuh cinta sama wataknya. Trus, aktingnya juga bagus. Jadilah, aku terlanjur tim Han Ji-Pyeong sejak episode 1. Soalnya, aku tuh nonton drakor ini karena perihal di awal, penasaran masalah tim-tim-an itu. Kecuali kalo drakor lama, trus aku lagi butuh drama yang seru ditonton, baru deh cari tau dulu ceritanya kayak apa. Nah, pas nonton Start Up karena termasuk drakor baru, ya udah nonton tanpa cari tau. Jadi, udah terlanjur jatuh cinta sama Ji-Pyeong tanpa tau kalo dia ternyata second male yang pastinya bakal jadi sad boy.

Nah, pas muncul Do-San asli, baru deh aku kebayang gimana nanti ceritanya dan ending-nya. Baru deh engeh kalo Do-san ini adalah male lead yang pastinya bakal dia yang dipilih sama Dal-mi. Tapi entah kenapa pengen banget Dal-Mi jadinya sama Ji-pyeong. hahaha Ya mungkin karena di awal udah dapet chemistry antara Ji-pyeong dan nenek si Dal-Mi itu. Eh berarti cocokan Ji-pyeong sama nenek Dal-mi dibanding sama Dal-mi. haha

Ya ini pendapat pribadi sih. Ji-pyeong ini husband material banget: bijak, berjiwa besar, rela berkorban (perasaan), nggak culas, dalam bersaing juga sehat banget, trus nggak lupa sama jasa orang lain. Pas dia dapet scene nangis, aku ikut nangis kayak orang yang tau banget apa yang dia rasain. Keren euy aktingnya. Selain itu, aku jadi tim Han Ji-pyeong ya karena aktingnya Kim Seo Ho (Ji-pyeong), menurutku, emang lebih bagus aja dibanding Nam Jo Hyuk (Do-san). Yak, akting Nam Jo Hyuk kurang menjiwai di sini. Masih keliatan anak SMA banget. Apalagi di awal, penampilan Do-san dewasa tuh kucel banget karena diceritakan dia pengangguran alias ada usaha Start-Up tapi belum dapet investor.


Nam Do-san sebelum berpura-pura sebagai Nam Do-san dalam surat


Cuma emang gak dapat dipungkiri ya, dari segi cerita ya emang ending-nya lebih cocok Dal-mi sama Do-san (mainstream-nya drama romantis lah). Berjuang sama-sama dari nol. Meskipun awalnya dianggap remeh, dia bisa ngebuktiin kalau dia mampu. Ya dari segi penampilan juga Dal-Mi lebih cocok sama Do-san, sama-sama terlihat muda dan agak kekanakan. Kalau Ji-pyeong kan aura dewasa dan bijaksananya dapet banget. Kalau misal dikategorikan, Do-san cocok dijadikan pacar, Ji-pyeong cocok dijadikan suami.


Scene ketika Ji-pyeong pertama kali melihat Do-san setelah kembali dari Amerika


Trus, kalau dilihat sebenarnya gantengan Ji-pyeong dibanding Do-san. Terlihat dari gaya rambut dan berpakaian. Mungkin karena saat itu Do-san masih merintis kali ya, jadinya memang sengaja didandanin kayak gitu biar keliatan belum suksesnya. Terbukti sih pas balik dari San Fransisco, gayanya beda banget. Udah terlihat sukses. Rambut dan pakaiannya berubah drastis. Kegantengannya meningkat sekian persen ya meski Ji-pyeong tetap terlihat lebih maskulin. Do-san imut, Ji-pyeong maskulin. Gitu aja deh. Hehe

Oh iya, akting Bae Suzy di sini agak kurang. Emang sih dia cantik, tapi kan dia di awal cerita memerankan sosok gadis lulusan SMA yang bekerja kontrak sehingga gajinya gak seberapa, tapi kok outfit dan dandanannya gak nunjukin itu. Make-up nya terlalu bisnis woman yang sukses. Hal yang nunjukin dia orang biasa aja seperti dalam cerita ya di sepatunya yang mesti di spidol hitam biar gak kelihatan sobek. Trus di beberapa scene, dia pakai tas mahal yang harganya puluhan juta. Ya mungkin ini tuntutan “iklan” dalam drama kali ya jadi dia tetap harus pake make-up yang bagus dan outfit sesuai produk yang diiklankan. Jadi, kekurangannya ya di Bae Suzy ini yang penampilannya kurang realistis. Mungkin terlalu cantik kali ya. Eh tapi IU cantik, ketika dia berperan sebagai cewe miskin (Lee Ji-an) di drakor My Mister, tetep keliatan lusuh (tapi cantik natural) karena penampilannya mendukung banget. Hmm… sudahlah… hehe


Dal-mi sedang mewarnai sepatunya dengan spidol hitam

Jadi, menurutku, secara menyeluruh, Start-Up bagus di alur cerita dan naskahnya. Pengambilan gambarnya juga bagus. Soundtrack-nya juga mendukung. Pas gitu dalam pemberian backsound. Aktornya berakting sangat keren, misalnya Ji-pyeong, neneknya si Dal-mi, ibunya Dal-mi, In-jae. Bahkan, cerita sampingan seperti kisah cinta antara Jeong Sa-ha dan Lee Chul-san salah satu komedi yang bener-bener bikin ngakak. Komedi antara neneknya Dal-mi dan ibunya Dal-mi juga jadi hal yang menarik. Belum lagi antara Ji-pyeong dan Young Sill. Cuma emang kurang maksimal akting Do-san dan Dal-mi. Chemistry mereka kurang, tapi cocok pas mereka bersama. Duh, gimana tuh? Hehe Tapi tetep kok recommended banget ditonton. Bukan cerita yang ecek-ecek, seluk beluk mengenai perusahaan rintisan bener-bener dibahas di sini. Jadi, nggak cuma dapet hiburan, bisa juga dapetin pengetahuan tambahan tentang dunia bisnis. 

Oke, thanks ya udah baca review drama (korea) yang pertama di blog ini. Meskipun udah nonton ratusan drama korea dan china, selama ini reviewnya cuma di Igs atau status WA aja sih. Jadi, nggak tau deh ini bakal ada review drama lainnya apa gak di blog ini. Ya semoga mood menulis ini bakal berlanjut supaya ada review drama lainnya. hehe Btw, kalo ada ide nulis review drakor apalagi, sok atuh. Kalau bisa sih, review drakor yang lama-lama, sekiranya kalian blm tonton, trus masih sedikit yang nge-review itu drakor.

Rating 8,5/10 untuk chemistry antara Ji-pyeong dan nenek si Dal-mi