Selasa, Desember 13, 2011

Galau dan Gundah Tidak Bersaudara Lho....

Posted by tuslia on 12/13/2011 11:58:00 PM with 2 comments
Intermezzo sebelum masuk ke topik:
Udah lama banget dari terakhir kali posting tanggal 1 Juli 2011, sedangkan sekarang pertengahan Desember 2011, wow kalau sampai bulan Januari baru posting lagi bisa-bisa dianggap lewat setahun kali yaaa... haha Sudahlah...

Banyak kendala sih yang membuat diriku tidak produktif dalam menulis, masalah utama yaitu... sok sibuk, #halah. Padahal sih, emang lagi nggak mood nulis, yah jangan ditirulah wahai kalian penulis muda... :p (penulis tua dong gueee...)
Oke, udah kali ya basa-basinya...

Jadi, apakah yang akan diriku bahas pada postingan kali ini? Hmm, mungkin untuk follower di akun twitter @tuslia, udah pernah baca, jadi kalau nggak mau baca post ini ya nggak apa-apa, tapi bagi yang bukan follower gue, ya silakan atuh dibaca... InsyaAllah menambah wawasanlah... :p

Jadi begini, cerita ini dimulai dari labrakan si Gundah kepada Galau...



"Hei, Galau! Kenapa sih kamu merebut tempatku? Seharusnya lebih terkenal aku daripada kamu!" labrak Gundah kepada Galau. "Kenapa sih, setiap orang menyebut namamu jika ada yang bersedih karena cinta? Seharusnya namaku yang disebut! Galau jahat!" lanjut Gundah sambil menampar Galau.

"PLAAAAK!!!"
Kemudian petir pun menyambar.
Sambil memegang bekas tamparan Gundah di pipinya, Galau pun berteriak, "Kenapa jadi aku yang disalahkan?" tanya Galau kepada Gundah. "Kan mereka yang salah persepsi, setiap ada yang update status cinta-cintaan, langsung diriku yang dibawa-bawa, padahal aku nggak tahu apa-apa," Galau pun pergi dari hadapan Gundah dan berlari ke pojokan kamar kemudian berjongkok di sana dan menangis.

Gundah terpana melihat perilaku Galau. "Dih! Drama! Nggak sekalian aja nangis di bawah shower?"
Kemudian iklan sampai kiamat. -Tamat-

Nah, dari sedikit cuplikan drama lebay di atas, sebenarnya udah memberikan gambaran tentang masalah yang akan gue angkat untuk tulisan ini. Apakah itu? Gue ingin menegaskan bahwa Galau dan Gundah bukanlah kata yang bersinonim alias terdapat pergeseran makna kata galau dalam penggunaannya, ada yang menyangka bahwa Galau sama dengan Gundah.

Oleh karena itu, gue sangat tidak setuju jika ada yang update status, seperti:

"Hmm, kenapa sih dia begitu?"
"Aku sebel sama dia, dia nggak ngerti aku."
"Sumpah gue bingung, mau putus atau lanjut."
"Ya Tuhan, aku merindukannya."

dan aneka macam status tentang cinta, tiba-tiba ada yang nyamber, "Galau detected."
Kurang lebih penampakannya beginilah...

@anonim: Galau detected RT @tuslia "Di draf ponselku ada rindu yang enggan kukirim. Biarlah, rindu memang tak seharusnya dikatakan tetapi dirasakan."

Nah, ini dia yang gue maksud salah persepsi. Kenapa? Oke, sedikit teori ya...

Jadi, gue lihat di KBBI daring (KBBI online) dengan kata kunci galau. Tampilannya seperti ini:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau

Kemudian gue cari kata gundah. Tampilannya seperti ini:
gun·dah kl a sedih; bimbang; gelisah: sangatlah -- kalbu baginda setelah berpisah dng sang putri; -- gulana sangat sedih; sedih dan lesu;  

Nah, dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa yang berhubungan dengan perasaan cinta seharusnya gundah bukan galau, sedangkan gundah bersinonim dengan bimbang dan gelisah. Oleh karena itu, wajar jika gundah melabrak si galau karena merebut tempatnya. Namun, memang nggak bisa nyalahin si galau sih, soalnya 'kan yang salah persepsi itu teman-teman kita yang berkomentar: "Galau detected" #haha

Jujur, dulu banget gue juga suka tuh bilang "galau" ke orang-orang yang sedang bingung dengan perasaannya, tapi semenjak gue sok menganalisis pergeseran makna ini, gue jadi berusaha sebisa mungkin untuk tidak berkomentar galau, haha.
Yah, kasus pergeseran makna ini sebenarnya udah banyak terjadi dalam cakapan sehari-hari sih, misalnya lucu. 
Lucu itu 'kan di KBBI artinya "menggelikan hati". Namun, kalian pasti pernah dengar komentar ini,
"Ih, baju ini lucu yaaa..."
"Eh, liat deh cowo yang di sana, lucu tau...."

Itulah fenomena bahasa!!!

Wajar sih, bahasa 'kan memang berkembang, makanya penelitian yang berhubungan dengan bahasa tidak akan ada habisnya. Tinggal menunggu saja nih, apakah nanti kata galau akan bersinonim dengan gundah dan bimbang??? Lihat saja nanti. Tapi sebelum diputuskan bahwa mereka (galau dan  gundah) bersaudara, gue akan menahan diri untuk tidak berkomentar galau pada pernyataan yang berhubungan dengan cinta. Kenapa? Karena cinta itu perasaan guys, sedangkan galau lebih berhubungan dengan pikiran...


Jadi, penggunaan kata galau yang benar untuk berkomentar, terlihat pada contoh di bawah ini:
@anonim: Galau detected RT @tuslia Haduuuh, ini tugas banyak bener, udah lagi tanggal tua, nggak ada duit, pacar ngambek, cucian seabrek, motor geblek !#%@(-+=$=_?';
Nah, kurang lebih itulah hasil pengamatan dan penelitian kecil gue, kalau salah atau ada yang tidak setuju ya silakan, ini negara demokratis kok dan gue akan menerima komentar apapun. Sekian dan terima komentar. :)
Categories: ,

2 komentar:

  1. Memang zaman sekarang banyak yang mengalami pergeseran makna termasuk kata-kata galau itu sendiri. Galau disini kebanyakan orang membuat persepsi sendiri sepertinya. Wong orang kangen saja di bilang "Galau" piye toh? hehehehe. Padahal makna sebenernya jauh dari hal itu. Nice Post :)

    BalasHapus
  2. Iya, sekarang tinggal mempraktekkan dan memberi pengertian aja nih sama teman-teman lainnya. hehe

    Yah, agak sulit memang, soalnya itu seperti sudah mengakar, setiap ada yang berpuisi saja langsung dibilang galau. Dan komentar "galau" tidak akan membuat orang lain berkembang... :)

    BalasHapus