Setelah jiwa saya sedang Beli Novel Mode: On, kali ini, jiwa saya sedang Menulis Resensi Mode: On. Yeah! Oke, bilang saya aneh... tapi inilah yang terjadi. Setelah keranjingan Goodreads yang membuat semangat membeli buku saya menggebu-gebu, sekarang saya sangat berantusias mem-posting resensi buku yang telah saya baca/beli, beberapa ada yang baru saya beli tahun ini, beberapa mungkin buku bagus wajib resensi yang sudah saya baca tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya sih posting-an tersebut tidak jauh berbeda dengan review yang telah saya tulis di Goodreads, hanya ada beberapa paragraf tambahan dan foto-foto yang menghiasi resensi yang saya tulis di blog saya ini...
Lalu, apa masalahnya? Bukankah hal itu wajar? Ya sangat wajar, tapi itu jauh sebelum saya mengenal dunia Goodreads. Mengapa? Karena dari Goodreads saya mengenal adanya blog buku. Blog buku berisi informasi yang berhubungan dengan buku-buku yang dibaca/dibeli/dinginkan oleh penulis blog. Jadi, sebenarnya, resensi buku tidak diposting sembarangan pada blog pribadi, banyak orang yang mempunyai blog khusus yang disebut dengan blog buku untuk mem-posting resensi tulisan mereka, misalnya blog teman saya, Rahmatika dengan EdensorDreamer atau blog buku yang beberapa hari ini saya ikuti yaitu Dunia Buku dan Kubikel Romance. Bisa juga dilihat Daftar Blog Buku pada Group Goodreads Indonesia. Bahkan mereka punya komunitas yaitu Blog Buku Indonesia. Setiap membernya berhak menaruh logo seperti pada gambar di atas di blog mereka.
Melihat keseriusan mereka, hal itu tentu saja membuat saya bimbang. Setelah mengetahui semuanya, saya sadar, bahwa blog bukan blog buku. Blog ini bertema "waktu dapat merangkai kata" yang tujuan penulisannya hanya berupa posting-an pengalaman saya atau beberapa karya tulis fiksi/nonfiksi. Alhasil, saya sempat berpikir untuk membuat blog baru yang dimaksudkan untuk mem-posting setiap resensi buku yang saya baca. Masuk akal memang, tetapi saya segera ingat bahwa saya ini seorang yang moody. Bukan moody dalam hal sifat yang biasanya gampang marah lalu tiba-tiba baik, bukan, tapi lebih pada moody yang berkaitan dengan keaktifan kepenulisan. Dalam waktu tertentu saya bersemangat menulis, bisa jadi esoknya saya malas dan membiarkan blog saya terbengkalai begitu saja.
Nggak percaya? Lihat saja jumlah posting-an saya belum mencapai angka seratus, mendekati pun tidak, padahal saya sudah membuat blog ini mulai pertengahan tahun 2011. Sudah 3 tahun! Padahal banyak orang yang baru aktif nge-blog tahun lalu atau tahun ini, tapi jumlah posting-annya sudah lebih dari seratus. Kebayang kan, hanya punya satu blog saja, jumlah posting-annya sedikit itu, apalagi jika saya bikin blog baru? Huwaaah... saya merasa gagal sebagai blogger. Hiks...
Jadi, setelah bertanya pada diri saya sendiri, terlebih saya tidak dapat berjanji untuk selalu aktif menulis resensi seperti ini, saya pun memutuskan untuk tetap mem-posting resensi saya pada blog ini. Dalam artian, saya tidak berniat membuat blog baru, khususnya "blog buku". Biarlah resensi saya itu jadi bagian rangkaian waktu yang telah saya lewati karena memang membaca juga merupakan pengalaman saya, Jadi, setidaknya, mem-posting resensi pada blog ini bukanlah perbuatan "berdosa" dan "menyalahi" kodrat, bukan? ;)
Nah, bagi pembaca blog saya yang bermaksud membaca tulisan resensi yang saya buat (padahal belum tentu juga ada yang baca blog ini), kalian bisa mengetik keyword judul buku yang kalian inginkan di kolom search yang terletak di kanan atas halaman blog ini, atau bisa juga dengan mengklik label "resensi". Bagi penulis blog buku yang halaman blog-nya sangat bertema, saya salut dengan kalian dan mohon maafkan saya karena menyatukan resensi-resensi buku saya pada blog yang bukan blog buku. Harap maklum...
Udah gitu aja ah...
Oke, selamat membaca... :D
0 komentar:
Posting Komentar